Rantai pangan yang berhubungan dengan keamanan pangan tidak hanya terfokus dalam industri pengolahan saja. Sektor logistik juga menjadi bagian yang penting dalam rantai pangan dan pengelolaannya juga terkait dengan penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Lalu bagaimana penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 pada sektor logistik? Berikut ini adalah 5 (lima) tahapan yang penting dalam proses penerapan ISO 22000 dalam sektor logistik.
(1) Penyusunan Sistem GMP dan SSOP
Mendesain GMP dan SSOP sedikit berbeda dengan penerapan GMP dan SSOP yang berhubungan dengan penerapan pada industri pangan. Identifikasi sarana dan prasarana disesuaikan dengan penggunaan fasilitas logistik.
(2) Aplikasi HACCP Pada Sektor Logistik
Mendesain HACCP dalam tahap penanganan logistik, termasuk penyimpanan dan transportasi. Melakukan identifikasi atas aspek-aspek bahaya yang muncul dalam tahapan yang dimaksud. Bahaya yang terdampak pada limgkungan harus dapat dipastikan terkendali untuk meminimalkan bahaya.
(3) Penetapan Control Measure
Setiap bahaya yang muncul dipastikan adanya pengendalian untuk menghilangkan ataupun mengurangi dengan control measures. Penetapan Control Measure itu dapat meliputi PRP, Control Process dan Critical Control Process. Control Measure dipastikan untuk meminimalkan bahaya yang berdampak kepada produk.
(4) Melakukan Proses Verifikasi dan Validasi
Perusahaan menjalankan referensi yang tepat terkait dengan pengendalian bahaya dalam Sistem Manajemen Keamanan Pangan di bidang logistik. Penetapan verifikasi disusun berdasarkan pada pedoman yang sesuai dengan keamanan pangan.
(5) Menjalankan Proses Penilaian Kinerja Keamanan Pangan
Penetapan sasaran termasuk di dalamnya aspek kinerja penanganan resiko yang ada. Serta bagaimana evaluasi dijalankan dalam perusahaan.
Bagaimana perusahaan Anda menjalankan dan mengimplementasikan ISO 22000? Lakukan pencarian referensi eksternal untuk dapat mengimplementasikan Sistem ISO 22000. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)