Merubah Bisnis Model Organisasi dengan Tepat dan Efektif

Ketika menghadapi tantangan, perusahaan diharapkan untuk menghadapinya dengan berbagai macam strategi. Salah satu penanganan strategi. Terkadang strategi yang terbentuk adalah strategi yang dimana perubahan yang dilakukan adalah sederhana namun tidak jarang menghasilkan dampak yang kompleks.

Setiap perusahaan yang muncul harus dipastikan dilengkapi dengan perencanaan yang tepat dan efektif. Perencanaan tersebut didesain dengan melihat tujuan dan kondisi perusahaan. Secara prinsip perubahan harus diatur secara struktural.

Penerapan atas perubahan dan bisnis model harus mempertimbangkan beberapa hal berikut.

(1) Mengidentifikasi Keterkaitan Proses dengan Pihak Eksternal

Perusahaan harus melihat keterkaitan dengan pihak lain di luar organisasi. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan, mengingat terkait dengan karakteristik dan kebutuhan yang ditetapkan pada pihak eksternal. Business Model yang terbentuk harus mengakomodasi seluruh kebutuhan dari pihak eksternal tersebut. Mengingat bahwa keberlangsungan atas bisnis

(2) Kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam perusahaan dimana SDM yang dimiliki mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik maka proses perubahan bisnis model adalah suatu perkara mudah. Namun hal ini akan menjadi lain, apabila proses perubahan ini dilakukan pada perusahaan dimana kemampuan SDM yang ada terbatas. Berbagai pertimbangan akan menjadi suatu hal yang mendasari penanganan atas perubahan yang dimaksud. Apabila perubahan tersebut tidak menyebabkan perubahan signifikan yang berhubungan dengan kompetensi maka perbaikan kompetensi tidak terlalu menjadi fokus.

(3) Pengkajian Sistem Perubahan

Proses perubahan sistem dijalankan untuk memastikan bahwa sistem perubahan terkait dengan penerapan dalam bisnis model yang ada sesuai dengan perencanaan perubahan. Perencanaan perubahan harus dijalankan secara terstruktur untuk dapat memastikan bagaimana proses perubahan model yang dijalankan bisa dilakukan evaluasi dengan tepat. Transisi yang terkait dengan perubahan harus dipastikan berjalan dengan tepat dan terstruktur.

Bagaimana perusahaan menjalankan perubahan model yang dijalankan? Lakukan proses untuk memastikan perencanaan terkait dengan perubahan business process yang dijalankan di perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Langkah Dalam Mengembangkan Continual Improvement di Dalam Perusahaan

Kunci kekuatan pada perusahaan untuk mencapai sustainability adalah kemampuan perusahaan untuk dapat menangkap seluruh perubah dan melakukan proses transformasi untuk dapat meningkatkan nilai dan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan terhadap faktor eksternal dan internal perusahaan. Saat ini, perubahan terasa sangat cepat, sehingga mau tidak mau perusahaan harus dapat menjaga sustainability dan perubahan untuk menjadi peningkatan yang signifikan dalam kinerjanya.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat menjalankan proses continual improvement dimana dalam kegiatan perbaikan berkesinambungan di dalam perusahaan harus memberikan solusi dalam pengelolaan perusahaan secara tepat. Untuk dapat meningkatkan nilai efektifitas dari proses perbaikan yang berkesinambungan tersebut, berikut ini terdapat beberapa langkah atas continual improvement yang dapat dilakukan.

(1) Membentuk Tim Dalam Organisasi

Mendesain tim dalam organisasi adalah faktor penting dalam penerapan continual improvement. Banyak perusahaan yang tidak melibatkan tim internal yang kuat dalam proses perbaikan berkesinambungan. Hal ini dapat menyebabkan proses continual improvement tidak berjalan dengan maksimal. Unsur partisipasi menjadi bagian yang penting dalam organisasi untuk dapat menjalankan seluruh tahapan yang diperlukan dalam continual improvement. Memilih personel yang menjadi tim dalam continual improvement harus memperhatikan aspek komptensi, baik itu soft skill maupun kompetensi teknis. Karena bagaimana pun juga, proses dari continual improvement harus berjalan dan diarahkan oleh tim yang didukung oleh personel kompeten.

(2) Mendesain Tools Dalam Sistem

Banyak perusahaan yang melupakan mekanisme pembentukan tools dalam sistem adalah langkah penting dalam proses continual improvement. Tools sendiri adalah suatu bentuk metode yang dilakukan untuk menjalankan pengukuran atas proses yang dijalankan dalam perusahaan. Alat ukur yang didesain harus dapat mengukur output setiap tahapan proses secara kuantitatif. Tools bukanlah target, tapi metode/mekanisme yang dilakukan untuk melakukan proses pengukuran tersebut.

(3) Melakukan Proses Pemantauan Atas Output Proses

Setelah mendesain tools sesuai dengan output yang ditargetkan. Maka tim harus melakukan pemantauan atas kinerja output terukur tersebut. Apabila dalam output tersebut diidentifikasi ketidaktercapaian/ketidaksesuaian terkait dengan hasil yang diharapkan, maka dilakukan proses analisis terkait dengan ketidaksesuaian yang dimaksud. Analisis kemudian dilakukan untuk menetapkan akar permasalahan dari penyimpangan yang dimaksud.

(4) Menetapkan Inovasi Perbaikan

Menjalankan mekanisme inovasi perbaikan yang tepat dalam proses tersebut, dimana inovasi ini kemudian ditetapkan dalam bentuk improvement dalam proses. Dalam melakukan seleksi atas inovasi, perusahaan sebaiknya memiliki kehati-hatian dan secara tepat melakukan proses benchmark terhadap benchmark dari penetapan strategi tersebut.

(5) Mengukur Tingkat Keberhasilan dari Improvement

Setelah suatu strategi dibentuk dan dijalankan sebagai proses improvement, maka dilakukan proses evaluasi terkait dengan efektifitas dari improvement yang dimaksud. Mengidentifikasi seluruh kriteria inovasi dengan tepat dan maksimal untuk memastikan bahwa suatu tingkat improvement tersebut dapat dijalankan secara efektif.

Melihat kondisi bisnis saat ini, penerapan continual improvement menjadi salah satu siklus penting yang harus dijalankan oleh perusahaan. Bagaimana perusahaan menerapkan aplikasinya dalam continual improvement, perusahaan dapat mempergunakan tools dan sistem yang tepat melalui referensi eksternal dalam menjalankannya. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mendesain Fraud Prevention Management Dalam Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Dalam penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan berbasis GFSI (Global Food Safety Initiative),  penerapan Sistem Food Security adalah mandatory dalam perusahaan. Dalam konsep Food Security Program,  pengendalian atas threat dan vulnerability dakam pengendalian sistem Food Security.  Fraud adalah kemunculan terjait dengan aspek vulnerability  yang bersumber dari anca.Poppi

Lalu bagaimana perusahaan menjalankan sistem Food Security Management Program sebagai bagian dari Sistem Food Security Program?

(1) Menjalankan Risk Assessment Pemasok

Proses identifikasi atas risk assessment terkait dengan sistem pencegahan anti fraud pada setiap setiap supplier. Memastikan bahwa setiap pemasok teridentifikasi status terkait dengan resiko anti fraud. Identifikasi atas potensi dan tingkat resiko terkait dengan kemunculan resiko-resiko tinggi yang terkait dengan resiko pada produk. Melakukan proses analisis berdasarkan pada referensi, issue, ataupun informasi terkait lainnya dalam mengidentifikasi resiko.

(2) Mengembangkan Budaya Anti Fraud Dalam Perusahaan

Self awareness menjadi kunci yang tepat dalam melakukan proses pencegahan atas fraud yang timbul. Membangun komunikasi yang transparan dalam manajemen serta memastikan bahwa setiap proses yang dilakukan seperti pemilihan pemasok dilakukan berdasarkan pada persyaratan objective yang muncul dalam perusahaan. Pelatihan serta proses rekruitmen juga dipastikan mengedepankan konsep atas budaya anti fraud.

(3) Menjalankan Audit

Proses audit, baik internal dan eksternal, terbukti dapat meminimalkan kemunculan fraud dalam perusahaan. Pemastian bahwa sistem baik desain sistem maupun implementasinya berjalan dengan tepat dan efektif menjadi bagian penting dalam proses pencegahan yang diharapkan. Selain memastikan pencegahan, audit juga dapat dilakukan apabila terdapat kemunculan permasalahan fraud yang beresiko dalam perusahaan.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan sistem anti fraud terkait dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan? Pastikan bahwa konsep anti fraud dapat berjalan secara efektif tidak hanya dalam implementasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan saja, namun juga terkait dengan pelaksanaan Sistem Operasional perusahaan lainnya. Untuk dapat mengembangkan sistem anti fraud yang efektif, pastikan perusahaan mempergunakan referensi eksternal yang tepat dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Kesalahan Perusahaan dalam Penerapan Sistem ISO 9001

Saat ini banyak perusahaan yang telah memiliki Sistem ISO 9001, namun dalam kondisi aktualnya penerapan atas Sistem ISO 9001 itu sendiri tidak berjalan dengan tepat dan efektif. Lalu dimana letak kesalahan dalam penerapan Sistem ISO 9001 yang dijalankan oleh perusahaan. Berikut ini adalah 5 (lima) kesalahan yang muncul dari ketidaktepatan penerapan Sistem ISO 9001.

(1) Pemahaman Atas Pentingnya Sistem ISO 9001

Beberapa perusahaan memiliki kesalahan dalam memahami penting dan manfaat dari Sistem ISO 9001. Sehingga memunculkan persepsi bahwa penerapan Sistem ISO 9001 hanya berkaitan dengan aspek dokumentasi dan pencatatan yang bersifat normatif. Ada baiknya perusahaan melihat bahwa ISO 9001 adalah alat improvement yang efektif dalam perusahaan. Dimana seluruh resiko yang muncul dapat terkendali serta adanya pengukuran dalam organisasi yang tepat.

(2) Minimnya Partisipasi dalam Perusahaan

Beberapa perusahaan menjalankan ISO 9001 terbatas hanya kepada beberapa kelompok karyawan. Sosialisasi tidam berjalan efektif, hal ini dapat berakibat dari proses implementasi yang berjalan sekedarnya. Ada baiknya perusahaan memaksimalkan setiap individu dalam perusahaan untuk mengimplementasikan sistem secara maksimal.

(3) Keterbatasan Metode Pengukuran

Orientaai sistem yang dijalankan dalam perusahaan sangat terbatas. Konsep pengukuran tidak berjalan secara maksimal dalam perusahaan. Perusahaan hanya menjalankan sistem operasional tanpa adanya pengukuran kinerja yang efektif.

(4) Siklus Pembelajaran yang Tidak Tuntas

Salah satu pelaksana dari sistem adalah individu. Dalam beberapa hal, individu tidak mendapatkan bekal pelatihan yang maksimal, sesuai dengan kebutuhan kompetensinya. Hal ini menyebabkan konsep kesadaran dan kepemimpinan tidak berjalan secara maksimal dalam perusahaan.

(5) Pengelolaan Stakeholder yang Tidak Optimal

Bagaimana proses pengelolaan atas stakeholder sebagai fungsi supppydalam sisitem berjalan? Ketiadaan sistem serta aturan yang jelas dalam perusahaan yang terjait atas stakeholder mampu menyebabkan sistem tidak berjalan secara maksimal.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan ISO 9001? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengimplementasikan dan mengembangkan sistem manajemen dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengembangkan Program Perusahaan yang Tepat

Saat ini, hampir keseluruhan bisnis mengalami penurunan, hanya beberapa bisnis menunjukkan angka yang menggembirakan. Namun, hal ini bukan berarti bahwa perusahaan harus berhenti untuk bekerja dan berupaya lebih.

Justru ketika berada dalam kondisi seperti ini, adalah saat yang tepat bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja dengan cara menyusun program perusahaan. Namun di lain pihak perusahaan juga harus memperteimbangkan improvement yang dijalankan.  Saat ini adalah saatnya perusahaan untuk mengalokasikan 80% dari seluruh kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan perbaikan sedangkan 20% adalah untuk kegiatan operasional rutin.

Lalu apa saja yang dapat dijalankan untuk mengembangkan program perbaikan dalam perusahaan.

(1) Menyusun Program Efisiensi

Menjalankan program efisiensi secara tepat dan efektif. Memastikan bahwa kondisi yang efisien dijalankan dengan meningkatkan produktifitas dan menurunkan nilai biaya operasional dari perusahaan.

(2) Meningkatkan Nilai Strategis Kinerja

Meningkatkan target yang bersifat strategis dan perbaikan. Ciptakan tim yang dapat bekerja secara kreatif untuk dapat memastikan pencapaian perusahaan sesuai dengan target yang diharapakan perusahaan.

(3) Meningkatkan Program Pembelajaran

Saat dimana kompetisi saat ini menurun, maka ada baiknya perusahaan menjalankan pembelajaran baru. Seperti pada dunia retail, kondisi saat ini adalah saat yang tepat untuk menjalankan proses transformasi bisnis dengan optimal seperti pengembangan digitial.

(4) Menciptakan Inovasi

Menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk menciptakan inovasi. Saat ini adalah kondisi yang tepat bagi perusahaan untuk mengembangkan produk baru ataupun transformasi bisnis baru untuk dapat meningkatakan pendapatan perusahaan.

Bagaimana dengan program yang telah disusun perusahaan Anda saat ini? Ada baiknya, perusahaan mempergunakan referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan program perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sudahkah Pabrik Sarang Walet Anda Sesuai Dengan Persyaratan GMP?

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan sarang walet, adalah sangat penting untuk dapat memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing Practice). Mengingat bahwa industri pengolahan sarang walet ini selain harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok), juga harus dapat memenuhi persyaratan yang terkait dengan persyaratan HACCP.

Lalu bagaimana mendesain pabrik sarang walet yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan keamanan pangan?

(1) Mengendalikan Resiko

Apakah desain/lay out tersebut telah menjalankan pengendalian resiko untuk meminimalkan kontaminasi silang muncul di dalsm produk. Ada baiknya lay out memperhatikan alir proses dan produk yang tepat dan efektif, untuk dapat menjaga keamanan dari produk.

(2) Menyesuaikan dengan Peraturan dan Karakteristik Produk

Beberapa persyaratan pemerintah ataupun regulasi keamanan pangan mempersyaratkan mekanisme lay out khusus. Menyusun desain berdasarkan peraturan dan karakteristik produk adalah bagian penting yang harus dipertimbangkan. Parameter khusus seperti pengaturan alir udara, pencahayaan, serta temperatur adalah sangat penting untuk dijalankan.

(3) Mempertimbangkan Kapasitas dan kondisi Budget Perusahaan

Adalah penting untuk dapat mempertimbangkan kapaitas dan budget perusahaan. Penyusunan lay out juga harus melihat pada kapasitas produksi serta budget yan ditetapkan.

Lalu bagaimana desain lay out proses Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan desain lay out. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Cost Reduction dalam Sistem Manajemen Operasional

Banyak perusahaan menggunakan Sistem baik SOP maupun sertifikasi ISO 9001 hanya dipergunakan untuk memastikan status compliance (kepatuhan), padahal dalam sistem perbaikannya, SOP dan ISO 9001 dapat dipergunakan sebagai alat untuk program efisiensi perusahaan.

Salah satu program efisiensi yang sangat penting menjadi perhatian perusahaan adalah penerapan Cost Reduction melalui Sistem Manajemen Mutu. Lalu bagaimana proses penerapan program cost reduction bisa dijalankan melalui sistem manajemen mutu.

(1) Penetapan Sasaran Mutu yang Terukur dari Cost

Dalam menetapkan sasaran mutu, perusahaan tidak hanya melihat pada dampak pelanggan saja, penyusunan sasaran-sasaran yang terkait dengan indikator biaya juga menjadi bagian dan nilai yang penting dalam menetapkan sasaran mutu tersebut. Pengembangan arti Quality Cost sebagai bagian dari program prevention loss dalam proses pelaksanaan sistem menjadi strategi dan bagian penting.

(2) Penetapan Strategi Manajemen Resiko

Penetapan dan pengelolaan manajemen resiko adalah penting untuk menjadi perhatia penting dalam penerapan strategi cost reduction. Dimana program atas orientasi cost dimunculkan sebagai suatu tindakan yang dijalankan untuk meminimalkan resiko yang muncul dan menyebabkan dampak kemunculan resiko dalam perusahaan.

(3) Pengembangan Sistem yang Terukur dari Issue Perusahaan

Dalam ISO 9001:2015, penyusunan sistem dijalankan melalui issue yang ada dalam perusahaan. Issue-issue tersebut bernilai biaya yang kemudian dilakukan proses antisipasi melalui proses penyusunan sistem.

Alangkah baiknya bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan sistem dengan mempertimbangkan faktor efisiensi perusahaan.  Sehingga strategi bisnis dan perbaikan dapat secara optimal terukur. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk melakukan proses pengembangan sistem perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)