Mengembangkan Sistem yang Terukur

Setiap perusahaan tentu membutuhkan adanya pengendalian yang tepat dan efektif dalam organisasinya. Dalam beberapa kondisi, sistem yang terbentuk bisa saja diabaikan oleh tim yang ada dalam organisasi. Salah satu faktor penyebab adalah sumber daya manusia itu sendiri yang dimana mengalami penyimpangan dalam menjalankan sistem. Untuk dapat meminimalkan kondisi ketidakkonsistenan ini, organisasi bisa mendesain sistem yang dapat secara tepat dan efektif dipergunakan.

Pengembangan sistem terukur dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

(1) Mendesain SLA pada Business Process

Sebelum menyusun SOP (Standard Operating Procedure), pastikan bahwa perusahaan mendesain SLA (Service Level Agrement) yang terukur/ kuantitatif. SLA di sini adalah menciptakan kondisi kriteria keberterimaan yang dapat diterima oleh departemen satu ke departemen lain yang ada dalam organisasi. Sehingga proses akan berjalan secara otomatis apabila kriteria keberterimaan itu sesuai.

(2) Menentukan Process Planning

Setiap proses diupayakan terdapat input dan output yang dimana metode untuk evaluasi terkait dengan input dan output itu berjalan denga tepat. Pemberian informasi/status terkait dengan proses release dan pemeriksaan input dilakukan tercatat agar diverifikasi dengan kewenangan yang berjenjang. Penetapan atas uraian jabatan atas kewenangan yang berjenjang ini menjadi bagian penting dalam organisasi.

(3) Penetapan Mekanisme Evaluasi

Sebagai bentuk dari proses evaluasi, ada baiknya dijalankan. Proses evaluasi dapat dilakukan melalui audit ataupuna penilaian atas pencapaian target yang ada dalam perusahaan. Memeriksa apakah kriteria yang ditetapkan tersebut telah tercapai. Apabila telah tercapai maka sistem/proses dinyatakan sesuai. Namun apabila tidak, maka sistem yang dimaksud adalah tidak sesuai.

(4) Orientasi Target Proses

Penetapan atas KPI atau target per departemen dipergunakan untuk memberikan tantangan bagi pemilik proses agar tidak hanya bekerja dengan konsisten, namun juga melakukan proses improvement. Bagaimana proses perbaikan dijalankan dalam perusahaan dengan tepat dan efektif. Hal ini memberi ruang agar menjalankan fungsi inovasi di perusahaan dengan baik sebagai bentuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Bagaimana organisasi di tempat Anda bekerja menjalankan proses pengembangan sistem? Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk memastikan bahwa sistem yang Anda kembangkan dapat terukur dengan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Hal Penting dalam Mendesain Fungsi PPIC dalam Industri

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing, penyusunan fungsi PPIC dalam industri adalah penting dan kritikal. Hal ini mempertimbangkan bahwa PPIC menjadi bagian penting untuk mengakomodasi kebutuhan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga seluruh order dapat terealisasi dengan tepat dan baik. Untuk mengendalikan sistem yang dijalakan tersebut, perusahaan dapat menyusun fungsi yang terkait dengan pengendalian atas penjadwalan atas kegiatan produksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah 5 (lima) hal penting yang harus diprhatikan perusahaan ketika mendesain fungsi PPIC.

(1) Mempertimbangkan Sarana dan Prasarana Perusahaan

Menetapkan standar terkait dengan perencanana produksi harus mempertimbangkan kondisi fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kapasitas stock dan kapasitas produksi. Hal ini menjadi pertimbangan kuat terkait dengan bagaimana perusahaan harus memastikan bahwa kesesuaian tersebut dapat dijalankan dengan tepat dan maksimal.

(2) Kapasitas dari Supplier/Vendor

Bagaimana supplier/ vendor dapat bertanggung jawab dalam memastikan bahwa barang yang disupply sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Penentuan atas kapasitas dari vendor tersebut akan menentukan bagaimana proses pengiriman bahan baku masuk ke dalam perusahaan untuk kemudian dihitung sebagai waktu tunggu untuk proses produksi.

(3) Tahapan Proses Produksi

Detail atas tahapan proses produksi menjadi hal penting dalam penetapan desain alir proses serta pencatatan administrasi terkait dengan kegiatan produksi. Penetapan stock awal dan stock akhir pada setiap tahapan proses menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan dalam kegiatan dan proses produksi. Kegiatan proses produksi harus dipastikan untuk menjadi bagian yang dikelola dengan tepat termasuk di dalamnya adalah stock managementnya.

(4) Sistem Inventory dan Pengiriman barang

Penetapan atas proses pengelolaan pergudangan serta pengiriman barang menjadi bagian penting untuk dihitung dan menetapkan tahapan dari persiapan pengiriman serta menjaga asupan produk yang masuk ke dalam inventory. Persiapan pengiriman harus dilakukan untuk dapat melihat bagaimana proses penanganan dan pengelolaan barang dijalankan secara efektif.

(5) Evaluasi dan Pengendalian Proses

Perusahaan diharapkan menetapkan periode evaluasi yang harus dijalankan serta bagaimana proses pengendalian proses dilakukan pada setiap tahapannya. Pemeriksaan serta proses verifikasi dilakukan untuk dapat melihat bagaimana proses tersebut dijalankan dengan tepat dan efektif. Pengecekan atas status pengendalian perlu menjadi perhatian penting untuk memastikan bahwa seluruh proses terkendali dengan tepat.

Bagaimana pengembangan unit kerja PPIC di perusahaan Anda. Lakukan proses pengendalian dan pengembangan terkait dengan departemen PPIC dalam perusahaan secara tepat. (amaryllliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan Manajemen Strategis dalam Pengembangan Perusahaan

Dalam menjaga bisnis dan terus-menerus secara progresif meningkatkan kinerja perusahaan, ada baiknya perusahaan untuk dapat melakukan pengendalian manajemen strategis yang tepat. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategis? Manajemen strategis adalah suatu pengelolaan perusahaan yang didesain sedemikian rupa untuk dapat membantu perusahaan dalam mencapai target/ tujuan yang diharapkan, seperti target finansial ataupun non finansial.

Perusahaan dapat menggunakan jasa eksternal konsultan dalam melakukan proses penyusunan manajemen strategis.  Dalam beberapa hal, konsep penggunaan jasa eksternal dapat memberikan manfaat lebih baik. Manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut.

(1) Tercapainya Sasaran dan Fokus Kinerja Perusahaan

Perusahaan dapat mendeskripsikan informasi mengenai apa yang menjadi target dan tujuan dari perusahaan. Setiap sasaran/ target yang diminta oleh perusahaan tersebut, konsultan dapat menyusun dan melakukan program perencanaan yang tepat atas penetapan strategi kinerja yang diharapkan.  Meskipun perusahaan harus mengeluarkan budget khusus dalam mengakomodasi adanya konsultan, namun konsep strategis yang ditetapkan dalam perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

(2) Pengelolaan Perbaikan secara Akurat

Kelebihan dari penggunaan jasa eksternal adalah dapat membantu perusahaan untuk menjalankan perbaikan melalui aspek global yang lebih luas. Khususnya, pada konsultan yang telah berpengalaman dengan bisnis sejenis yang dikelola maka proses perbaikan dapat didesain berdasarkan pada aspek benchmark yang dijalankan oleh perusahaan secara tepat dan efektif.

(3) Pendampingan Implementasi

Konsultan dapat berperan secara maksimal untuk melakukan program pendampingan atas sistem, termasuk di dalamnya adalah melakukan kajian atas pentingnya modifikasi desain sistem ataupun kompetensi organisasi.

(4) Pelaksanaan Program Cost Saving

Dengan menjalankan sistem yang tepat, konsultan dapat menjalankan banyak agenda yang diharapkan berjalan di perusahaan. Seperti program Cost Saving dari sistem. Dimana perusahaan melakukan proses perbaikan desain atas sistem perbaikan bisnis yang dijalankan dari kondisi aktual yang ada.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, alangkah baiknya apabila perusahaan mampu memiliki Sistem yang strategis dalam mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan Sistem Manajemen Operasional perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun Pola Efisiensi Dalam Manajemen Retail

Dalam kondisi perusahaan yang mengalami kompetisi serta penurunan bisnis, adalah penting bagi perusahaan untuk mengembangkan pola efisiensi yang tepat dalam perusahaan. Lalu bagaimana program penyusunan pola efisiensi yang terkait dengan manajemen retail?

Berikut adalah tahapan yang tepat untuk menjalankan konsep efisiensi manajemen retail.

(1) Rasio Cash Flow Stock

Perusahaan harus dapat memastikan seluruh stock yang berada di area lay out retail adalah reliable dan memiliki status retention yang tepat. Perusahaan harus dapat mengelola atas biaya/ modal yang masuk dengan retention barang yang berada dalam area retail serta stock

(2) Pola Sales

Pola sales harus dibentuk secara tepat sasaran dan efisien. Banyak perusahaan yang melupakan perencanaan marketing adalah bagian penting untuk mencegah banyaknya kebocoran. Teknik study kelayakan atas suatu program penjualan retail harus dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan nilai penjualan sales.

(3) Pola Customer Retention

Pada perusahaan retail adalah penting bagi pelanggan untuk dapat menjaga pelanggan agar tidak berpindah ke pelanggan lainnya.  Bentuk keterikatan ini adalah bagian efisien dari pelanggan untuk dapat berada dalam lingkungan pelanggan secara tetap. Bahkan tidak jarang menarik pelanggan lain. Ubah pola prilaku konsumen untuk masuk ke dalam prilaku perusahaan Anda. Pastikan seluruh business process yang ada dalam perusahaan Anda selalu berorientasi pada pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

(4) Pola Non Loss Process

Hindarkan seluruh potensi kehilangan ataupun kerusakan dalam business process yang perusahaan jalani. Pastikan bahwa return maupun seluruh potensi menurunnya nilai jual produk dapat diaplikasikan secara tepat.

Pastikan bahwa perusahaan dapat melakukan pola efisiensi yang tepat dalam mengelola bisnis perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengendalikan Sistem Manajemen Retail perusahaan Anda. (amaryllia@gmail.com, 08129369926)

Teknik Mengelola Cost Saving Program dalam Perusahaan

Dalam kondisi saat ini, selain untuk dapat berkompetisi dalam bisnis secara maksimal.  Memastikan bahwa Program Cost Saving dijalankan oleh perusahan adalah penting untuk dilakukan selain Program Cost Reduction. Untuk dapat memastikan bahwa Cost Saving Program dijalankan di perusahaan, perusahaan dapat menjalankan program strategi pendekatan sebagai berikut.

(1) Strategi Optimalisasi SDM/ Sumber Daya Manusia

Proses pengembangan optimalisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai kinerja yang dijalani oleh perusahaan, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan output produksi. Memastikan kembali bagaimana sistem perusahaan bekerja untuk dapat meningkatkan nilai produktifitas SDM adalah tantangan terbesar dalam perusahaan.

(2) Strategi Pencegahan Loss

Salah satu hal terpenting yang menjadi nilai dari program cost saving adalah bagaimana perusahaan melakukan proses pencegahan atas loss yang muncul dari setiap kegiatan/ aktivitas proses.

(3) Strategi Peningkatan Kualitas

Salah satu program cost saving yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan cara meningkatkan nilai kualitas dari produk. Program peningkatan nilai tersebut dapat dijalankan dengan mengembangkan atau redesain dari produk sehingga mendapatkan nilai yang maksimal.

(4) Strategi Efisiensi Proses

Melakukan program lean process dapat dilakuan oleh perusahaan untuk dapat menghasilkan proses yang efisien. Waktu tunggu dan produk sampingan proses dapat diminimalkan. Memastikan proses dijalankan secara tepat dan menghilangkan reject atau hasil produk yang tidak sesuai

(5) Strategi Pengendalian Biaya

Penetapan budget operasional process harus dipastikan dijalankan.  Seluruh proses harus terukur dan terkendali sistematis untuk memastikan penyimpangan atas proses tidak muncul dan merugikan perusahaan.

Bagaimana dengan program cost saving yang dijalankan dalam perusahaan Anda? Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan bahwa program cost saving berjalan dengan tepat dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengambilan Keputusan Melalui Analisis Quality Function Deployment

Banyak perusahaan dalam setiap kali melakukan program pemecahan masalah menggunakan teknik Quality Function Deployment. Secara sederhana proses analisis terkait dengan Quality Function Deployment adalah melakukan proses analisis atas keseluruhan faktor-faktor pendukung proses dari suatu operasional yang awalnya terlihat secara random untuk kemudian dilakukan proses analisis lebih lanjut untuk dapat melihat apakah faktor yang muncul secara random tersebut memberikan kausalitas atas suatu masalah yang muncul.

Kekuatan dari teknik Quality Function Deployment adalah menjalankan suatu pendekatan statistik terpadu (analisis faktorial) yang dilakukan untuk dapat mengidentifikasi masalah yang muncul. Adapun kunci keberhasilan dari metode pendekatan ini adalah dengan menjalankan proses analisis masalah yang tepat dan akurat.

Setelah faktor utama teridentifikasi, perusahaan dapat menjalankan program yang terkait dengan perbaikan yang dijalankan. Konsep simulasi dapat dijalankan untuk memastikan bahwa evaluasi atas ketidaksesuaian tersebut dapat teranalisis secara tepat dan akurat.  Proses evaluasi harus dijalankan secara terus menerus untuk dapat memastikan bahwa program solusi yang dijalankan dapat memberikan perbaikan ataupun perubahan terhadap perubahan yang dijalankan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Desain Pengembangan Sales dalam Perusahaan

Tantangan terbesar dalam kondisi ekonomi bebas saat ini adalah bagaimana membentuk desain pengembangan sales yang tepat dan efektif dalam perusahaan.  Perusahaan harus mampu mengembangkan desain organisasi dan strategi sales yang tepat agar memastikan

(1) Mensinergikan Sales & Service

Banyak perusahaan, khususnya yang bergerak dalam bidang customer good, lebih mengutamakan kekuatan pada aspek sales.  Padahal tidak sedikit peranan atas aspek layanan yang menjadi pengikat hubungan antara penyediaan penjualan dan pelayanan.

(2) It’s All About The Price

Banyak kegagalan perusahaan dalam menjual “produk” nya adalah masalah harga..  Bagaimana konsumen memiliki hak untuk dapat “memilih” berdasarkan pada harga dan kualitas. Ketidaktepatan dalam penetapan atas proporsi harga dan program menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa produk adalah sesuai dengan standar persyaratan.

(3) Inovasi Program Sales

Sales pada saat ini bukan hanya menjual “produk” namun yang terpenting adalah menjual “solusi”. Suatu tantangan bagi sales untuk mengedepankan solusi atas produk yang dapat dilakukan dalam produk yang dimiliki oleh perusahaan. Penggunaan teknologi dapat dipergunakan untuk secara terus menerus memberikan informasi yang kuat atas teknologi yang ada dalam perusahaan.

Bagaimana perusahaan memastikan bahwa sales didesain secara tepat? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan sistem operasional dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Menyusun Business Plan Perusahaan Secara Tepat dan Efektif

Ketika penggantian tahun sudah akan dilalui untuk memastikan bahwa suatu perusahaan akan menuju ke arah selanjutnya, maka menjadi tugas dari manajemen untuk menyusun business plan yang akan dipakai sebagai panduan dalam memastikan pengarahan terhadap jalannya perusahaan yang ada.  Bagaimana suatu konsep pengembangan perusahaan tersebut dijalankan dan dipastikan dimaksimalkan untuk mengembangkan suatu perancangan business plan yang tepat dan akurat.

Lalu bagaimana langkah yang tepat dalam menyusun business plan perusahaan? Berikut adalah tahapan-tahapan yang dapat dipergunakan dalam menyusun business plan.

(1) Melakukan Penyusunan Konsep Perusahaan Secara Tepat

Dalam melakukan proses penyusunan business plan, sebaiknya penyusunan konsep perusahaan adalah bagian terpenting yang harus mendapatkan posisi prioritas penting. Memastikan bagaimana perusahaan akan dikelola, penetapan atas konsep produk, serta penetapan terkait segmentasi atas produk yang dituju.

(2) Menyusun Business Process dalam Perusahaan

Adalah tepat bagi perusahaan untuk dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki suatu business process yang tepat dan strategis. Penyusunan sistem perusahaan harus dapat dijalankan dalam bentuk penyusunan SOP (Standard Operating Procedure), job description maupun dalam penyusunan catatan-catatan yang penting dan menjadi persyaratan utama dalam perusahaan.

(3) Menyusun Analisis Keuangan Perussahaan

Melakukan kajian akan Capex dan Opex perusahaan.  Ada baiknya perusahaan menyusun cashflow sebagai bentuk prediksi  perusahaan. Menyusun estimasi usaha serta mengkajian suatu proses review atas BEP (Break Even Point) serta rasion rugi/laba perusahaan.

(4) Menyusun Program Kerja

Perusahaan menetapkan desain program kerja yang dapat mendukung terealisasinya seluruh perencanaan keuangan yang dimaksudkan tersebut.  Penyusunan program kerja sebaiknya ditetapkan dalam bentuk program kerja jangka panjang dan jangka pendek. Penyusunan periode evaluasi juga wajib ditetapkan dalam program kerja yang dimaksudkan tersebut.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam menyusun Business Plan perusahaan Anda. Pastikan bahwa business plan yang tepat dan efektif dapat memberikan kontribusi atas strategi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun SOP untuk Perusahaan Skala Menengah

Proses menyusun SOP (Standard Operating Procedure) dijalankan untuk mampu menjalankan proses pengelolaan atas usaha secara rapi dan administratif. Memastikan bahwa seluruh struktur organisasi yang dijalankan dalam perusahaan tersebut menjalankan sistem internal perusahaan secara maksimal.  Adalah penting penyusunan SOP dilakukan tidak hanya untuk perusahaan ruang lingkup skala besar juga namun juga dijalankan untuk jenis usaha skala menengah.

Berikut ini adalah 5 (lima) alasan mengapa SOP dibutuhkan untuk disusun pada jenis usaha skala menengah.

Pertama, Sebagai Proses Transisi Manajemen Perusahaan Modern

Pada perusahaan skala menengah, secara umum sedang mengalami perubahan untuk menjadi perusahaan besar.  Dalam posisi seperti ini, perusahaan mengembangkan konsep edukasi dan pembelajaran secara terus-menerus untuk dapat memastikan perubahan atas sistem dijalankan secara profesional.

Kedua, Sebagai Proses Pengembangan Leadership

SOP membentuk konsistensi dan komitmen dari seluruh lini perusahaan. Memastikan bahwa konsep dasar dari manajemen terjalankan untuk memastikan bahwa pola kepemimpinan internal menjadi fokus dan bertanggung jawab atas proses.

Ketiga, Sebagai Proses Pengendalian Kinerja Perusahaan

Dengan adanya SOP, perusahaan terpastikan dapat terkendali secara proses dan kinerja dari perusahaan dipastikan sesuai dengan sistem. Output dari proses dapat terkendali dan teratur sesuai dengan persyaratan kinerja dari perusahaan.

Keempat, Sebagai Tahapan Pengendalian Resiko Usaha

Memastikan bahwa seluruh resiko internal akibat proses dapat terkendali. Pencatatan dan administrasi yang rapi dapat membantu perusahaan dari permasalahan resiko usaha yang dapat muncul.

Kelima, Sebagai Bentuk Pemberdayaan SDM secara Efektif

Perusahaan dapat memastikan bahwa konsep pengelolaan SDM dapat berjalan secara efektif. Perusahaan memastikan bahwa konsep dan strategi atas pengelolaan dan pengendalian SDM dijalankan secara tepat dan sistematis.

Bagaimana dengan perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan SOP dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pola Efisiensi Pada Bisnis Manufacturing

Dalam jenis usaha industri, proses penerapan efisiensi adalah faktor penting untuk dapat memastikan bahwa pola usaha menjadi sustainable (berkelanjutan).  Banyak faktor yang menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa jenis bisnis manufacturing dapat menjadi lebih efektif.  Berikut adalah langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan pada bisnis Manufacturing agar dapat menjadi lebih efesien.

(1) Effective Floor Leadership

Dalam bisnis manufacturing, rantai instruksi dan pelaksanaan operasional harus bergerak dengan sistem yang sama. Aspek konsistensi adalah penting, pola prilaku dan tata kerja dialankan sesuai dengan sistem dan nilai yang sama dalam perusahaan. Memastikan bahwa fungsi leadership dijalankan dalam seluruh lini operasional adalah penting dan wajib terimplementasi secara efektif.

(2) Effective Supply Chain Management

Pemastian bahwa konsep perencanaan atas produksi terkait dengan pengelolaan material dijalankan dalam sistem yang terintegrasi. Bagaimana sistem pengadaan, perencanaan produksi dan pengelolaan atas stock terkendali. Cash flow atas stock dan supply harus dipastikan dalam rasio yang dapat terkelola oleh sistem.

(3) Total Quality Management

Di dalam bisnis manufacturing konsep kualitas bukanlah berorientasi hanya pada produk. Pergerakan dan pengelolaan organisasi harus dialankan untuk memastikan bahwa kualitas perusahaan terpenuhi, salah satunya adalah kualitas produk.  Penerapan mulai dari Top Management (berupa komitmen) serta fokus usaha harus mengarah pada kualitas secara total. Penetapan target-target yang berorientasi pada dimensi kualitas harus dapat terpenuhi dan terevaluasi secara maksimal.

Bagaimana dengan penyusunan sistem manajemen dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam proses penyusunan sistem dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)