Menyusun Rencana Strategis dalam Perusahaan

Banyak perusahaan terbentuk dengan latar belakang ” kebetulan” atau terbantu karena keadaan. Success story yang terjelaskan dalam seluruh majalah bisnis umumnya menjelaskan bagaimana perusahaan dapat berkembang karena kejelian dari pemilik perusahaan.

Namun tidak sedikit perusahaan yang telah berkembang dan maju kemudian mengalami kesulitan untuk dapat mengoptimalkan usahanya atau maju menjadi perusahaan yang profesional.  Salah satu penyebab mengapai kesulitan atas pengembangan perusahaan tidak dapat tertangani adalah perusahaan tersebut gagal dalam menyusun perencanaan strategis.

Perencanaan Strategis dalam perusahaan adalah perencanaan yang bersifat kontinyu dan terdapat dasar analisis dalam proses penyusunan perencanaan strategis tersebut.

Rencana strategis disusun oleh perusahaan sebagai bentuk suatu proses perencanaan jangka yang panjang yang mana perusahaan itu sendiri telah mengkalkulasikan seluruh resiko jangka panjang tersebut.  Pada perusahaan dengan kepemilikan pribadi dan sektor swasta lainnya, adalah lebih mudah untuk menetapkan Rencana Strategis tersebut dibandingkan dengan  perusahaan BUMN ataupun organisasi pemerikntah. Dimana pada BUMN dan pemerintahan, strategi untuk dapat memastikan adanya kontinyuitas dalam perusahaan adalah persoalan yang sulit dilakukan mengingat kepemimpinan dapat berganti dalam waktu 3-5 tahun.

Perencanaan dilakukan untuk menghitung berapa besaran kapasitas organisasi yang dibutuhkan dalam jangka waktu panjang sesuai dengan kebutuhan persyaratan yang telah ditetapkan.  Proses kalkulasi terhadap agenda kerja juga ditetapkan untuk dapat menghitung bahwa setiap tindakan pasti memiliki resiko yang dapat dikendalikan.

Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan Rencana Strategis.

(1) Menganalisis Permasalahan dan Pengembangan Perusahaan

Melakukan proses analisis terkait permasalahan perusahaan baik itu yang akan datang dalam waktu dekat maupun dalam jangka waktu menengah dan jangka waktu panjang.  Pendekatan atas permasalahan ini sangat erat kaitannya dengan proses pengelolaan dari tujuan dan sasaran organisasi.

(2) Menyusun Program Kerja dan Anggaran

Dari tujuan atas organisasi/ perusahaan tersebut, perusahaan menetapkan program kerja serta anggaran yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan strategis yang dimaksudkan tersebut.  Program kerja tersebut kemudian dilakukan proses penetapan untuk memastikan bahwa status anggaran tersedia untuk proses berjalannya program kerja yang dimaksud. Beberapa organisasi dan perusahaan menjalankan kegiatan analisis atas kelayakan terlebih dahulu sebelum memastikan program kerja tersebut dijalankan.

(3) Realisasi Program

Pengembangan dan realisasi program dijalankan berdasarkan skema agenda jadwal kerja yang dipersyaratkan oleh perusahaan. Terdapat pertimbangan bagi organisasi untuk dapat memastikan bahwa anggaran tersebut terealisasi dan tepat sasaran dalam pelaksanaan program kerjanya.

Bagaimana dengan penyusunan rencana kerja strategis dalam perusahaan Anda.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan sistem dalam perusahaan Anda.  (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Penjualan di Kala Krisis

Pada saat proses krisis ekonomi mendera, tentu menjadi suatu tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai penjualannya.  Tentu saja hal ini bukanlan menjadi hal yang mudah bagi perusahaan.

Lalu bagaimana perusahaan mengembangkan strategi untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Berikut adalah strategi yang dapat membantu perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai peningkatan penjualan di kala krisis.

(1) Perubahan Posisi Market

Dimana letak brand produk Anda saat ini.  Proses peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan mengembangkan produk yang sama namun pada posisi market yang berbeda.  Ada baiknya perusahaan mempelajarai terlebih dahulu karakter market Anda, perubahan posisi market dapat membantu meningkatkan pemberdayaan seluruh total market kepada produk Anda.

(2) Peningkatan Nilai Produk

Preferensi pelanggan tidak hanya didasarkan pada harga produk. Pemahaman atas nilai tambahan yang ada dalam produk dapat menjadi suatu peningkatan preferensi pelanggan Anda. Nilai tambah tersebut dapat dengan membetikan manfaat jangka panjang, seperti produk yang dapat memiliki nilai lebih berupa adanya jaminan asuransi ataupun jaminan kesesuaian kualitas dari produk itu sendiri.  Beberapa perusahaan menjalankan program Sertifikasi ISO 9001, ISO 14001 atau HACCP sebagai bentuk komitmen atas adanya nilai lebih tersebut.

(3) Perbaikan Pelayanan dan Kualitas

Perbaikan dari sisi pelayanan dan Kualitas menjadi nilai penting bagi pengembangan pasar Anda.  Ada baiknya dalam masa krisis ini, perusahaan memperbaiki komitmen dan rasa percaya pelanggan terhadap merk produk Anda.  Memperbaiki pelayanan dan kualitas bukan hanya memperbaiki produk saja, namun hal yang terpenting, adalah komitmen dari perusahaan atas perbaikan tersebut.

Lalu bagaimana Anda menjalankan proses peningkatan penjualan Produk Anda saat ini. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam upaya peningkatan kinerja penjualan perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Seberapa Tepat Nilai Kompensasi Bagi Karyawan

Bagi perusahaan, penetapan nilai kompensasi pada karyawan dapat menjadi pisau bermata dua. Di sisi tertentu, apabila pemberian nilai kompensasi yang dilakukan adalah tepat maka dapat menjadi strategi untuk merangsang prestasi karyawan. Namun apabila dijalankan pada sisi lainnya, maka pemberian nilai kompensasi tersebut justru dapat menjadi alasan karyawan untuk menjadi demotivasi bahkan mengundurkan diri.

Lalu berapa nilai yang tepat yang harus perusahaan pertimbangkan untuk dapat diberikan kepada karyawan? Berikut adalah faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan terkait dengan pemberian kompensasi karyawan.

(1) Berdasarkan Job Grade

Ada baiknya perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan proses evaluasi jabatan dimana dalam kegiatan evaluasi jabatan tersebut, perusahaan melakukan analisis yang terkait dengan evaluasi jabatan tersebut. Pendekatan atas evaluasi jabatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode pendekatan, seperti dengan menggunakan metode pendekatan Hay atau dengan metode 360.

(2) Pertimbangan Masa Kerja

Dalam skema renumerasi, ada kalanya masa kerja menjadi pertimbangan. Meskipun banyak praktisi SDM yang merekomendasikan bahwa masa kerja tidak dapat dijalankan dalam proses renumerasi. Hal ini mengingat bahwa belum tentu lama bekerja dapat menjadi strategi penting untuk mendapatkan status peningkatan dari kompensasi karyawan. Di lain pihak, patut untuk kemudian dipertimbangkan dalam bentuk pemberian solusi alternatif menetapkan sistem rasio kompetensi dalam penerapan Sistem Renumerasi.

3) Pertimbangan Kompetensi

Ada baiknya perusahaan mempertimbangkan dalam proses pemberian tunjangan khusus atas kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Khususnya, apabila kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan adalah merupakan bagian core dari operasional perusahaan.

Jadi, sudah seberapa tepatkan nilai kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan? Ada tepatnya perusahaan melakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk menyusun Sistem Manajemen Kompensasi dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Integrasi Sistem Manajemen Keamanan pangan dan SNI

Salah satu tantangan dalam industri retail saat ini adalah bagaimana proses melindungi produk dapat dilakukan untuk menjaga daya saing produk kita dibandingkan produk impor.  Pemerintah sudah menjalankan suatu tahapan proses yang tepat dengan memproteksi kualitas melalui pemberian label dan standar kualitas SNI.

Dalam industri pangan, adalah penting untuk dapat mengintegrasikan SNI dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan.  SNI secara prinsip pada produk non pangan lebih mengetengahkan kepada prinsip Sistem Manajemen Mutu namun untuk produk pangan juga menetapkan prasyarat dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan.  Sebab dalam prasyarat yang ditetapkan oleh SNI, terdapat parameter keamanan pangan.

Strategi penting bagi perusahaan pangan dalam menerapkan SNI adalah selain dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ada pentingnya untuk juga mengaplikasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan (HACCP) dalam perusahaan.  Membangun dasar Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang efektif adalah penting untuk dapat mengoptimalkan aplikasi SNI pada produk.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk melakukan proses pengembangan kualitas dan keamanan pangan perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pentingnya HR Scorecard Bagi Perusahaan

Bagi banyak perusahaan, perubahan dari mekansime strategis dalam peerusahaan adalah penting. Salah satu metode strategis yang dapat dikembangkan dalam perusahaan adalah melakukan proses penyusunan HR Score Card.  Sedikit berbeda dengan Balanced Score Card, di mana lebih melihat pada aspek keuangan, HR Score Card disusun untuk melihat kinerja efektif perusahaan melalui aspek Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.

Berpegangan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu asset strategis perusahaan yang penting untuk dijaga.  HR Score Card disusun untuk mengukur sampai sejauh mana Sistem Manajemen SDM yang ditetapkan oleh perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.  Bagaimana perusahaan menjaga nilai turnover dari karyawan sehingga dapat menjaga perusahaan dari resiko kerugian akibat kehilangan karyawan yang potensial. Bagaimana sistem rekruitmen dapat dijalankan dengan baik sehingga dapat merekruit karyawan yang memiliki potensi yang positif.

Manfaat terbesar dalam proses penerapan HR Score Card adalah menetapkan suatu sistem pengukuran akan Sistem Manajemen SDM yang dikembangkan oleh perusahaan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan SDM perusahaan. (08129369926, amarylliap@gmail.com)