Proses Evaluasi Jabatan untuk Meningkatkan Performa Kerja Perusahaan

Proses analisis jabatan menjadi suatu nilai yang penting dalam program pengembangan terkait dengan perencanaan karir dan sistem kompensasi dalam bisnis.  Proses dari kegiatan evaluasi jabatan itu sendiri merupakan bagian yang penting dan kritikal dalam proses ini, sebab kesalahan apa pun yang muncul dapat menjadi bagian yang potensial untuk menyebabkan perubahan kinerja dalam internal perusahaan itu sendiri.

Lalu bagaimanakah proses evaluasi jabatan tersebut dijalankan?

Tahapan-tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan evaluasi jabatan itu sendiri dijelaskan sebagai berikut:

(1) Desain uraian kerja yang detail dan menyeluruh

Pastikan bahwa uraian kerja yang dimiliki oleh perusahaan saat ini adalah uraian kerja yang cukup detail dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa seluruh proses didetailkan dengan tepat.

(2) Proses pencarian data dan diskusi yang terkait dengan analisis karakteristik dari informasi pekerjaan yang dijalankan

Lakukan proses professional judgement dan diskusi untuk menetapkan nilai signifikan dari informasi uraian kerja yang ada beserta dengan aspek penjelasan yang terkait dengan informasi dan data karakteristik yang bersentuhan dengan uraian kerja yang dimaksud.  Adalah menjadi hal yang sangat penting apabila kegiatan ini dilakukan melalui proses observasi dan teknik interview yang tepat.

(3) Pendataan aspek kompetensi

Komponen kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam pengelolaan informasi dan pengembangan kompetensi baik itu kompetensi sebagai individu maupun kompetensi dalam kinerja tim.

Menjalankan kegiatan dan evaluasi jabatan menjadi sangat penting dan harus dilakukan proses analisis ulang secara periodik untuk memastikan bahwa program evaluasi yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut dapat dijalankan dengan tepat agar meningkatkan kinerja performa kerja perusahaan.  (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Implementasi Program GMP pada Jasa Food Service Tradisional

Penerapan dan aplikasi penanganan terhadap konsep dan program GMP (Good Manufacturing Practice) merupakan persyaratan penting untuk menjamin suksesnya usaha jasa food service.  Dalam beberapa unit usaha seperti jasa katering dan bisnis modern, pemahaman terkait dengan GMP sudah menjadi bagian yang penting yang menjamah seluruh konsep dan pemahaman dalam arti implementasi realnya.  Namun sayangnya usaha jasa bisnis tradisional seperti restoran kecil, lapak dan pedagang kaki lima yang masih mempertimbangkan unsur efisiensi dibandingkan dengan unsur kaitannya yang terkait dengan keamanan pangan.

Implementasi GMP untuk jenis jasa food service dapat dijalankan dalam bentuk konsep sederhana tanpa perlu adanya tingkat kesulitan yang tinggi.  Beberapa hal yang sudah dapat menjadi perhatian dari pihak jasa food service kelas tradisional.

(1) Supply air bersih

Pastikan bahwasanya supply air bersih menjadi bagian utama dari proses pengolahan dan kebersihan.  Hal ini akan menjadi kritikal karena tanpa dukungan fasilitas ini, sangat sulit rasanya suatu jasa food service memastikan keamanan pangan bagi konsumen.

(2) Proses pengolahan

Lakukan penetapan aspek pengolahan yang tepat sehingga dapat dipastikan bahwa proses pengolahan dapat menghilangkan bahaya bagi produk makanan yang disajikan kepada konsumen.  Hindarkan pengolahan berkali-kali hanya karena sayang membuat sisa bahan, lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa proses pengolahan telah dijalankan sesuai dengan standar sebelum disajikan kepada konsumen. Pastikan juga selama pengolahan, perhatian optimal dijalankan dalam memastikan food hygiene dijalankan selama proses pengolahan tersebut, misalnya kebersihan selama pengolahan mulai dari peralatan maupun personel yang melakukan proses pengolahan itu sendiri.

(3) Proses pemilihan bahan baku

Kegiatan pemilihan bahan baku ini menjadi faktor yang sangat penting dalam jasa food service selain dapat mempengaruhi rasa juga dapat memastikan bahwa aspek bahaya dari bahan baku itu sendiri telah diminimalkan dengan proses seleksi bahan baku yang tepat.

Memastikan langkah dan penetapan program GMP pada jasa food service itu sendiri baik modern maupun tradisional adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat ditawar lagi.  Lakukan pencarian informasi eksternal yang tepat agar proses implementasi program GMP pada bisnis Anda dapat dijalankan sesuai dengan persyaratan dan memberikan keuntungan bisnis yang ada dalam perusahaan itu sendiri. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Teknik Pemecahan Masalah dalam Perusahaan

Bagaimana perusahaan Anda menggambarkan konflik dan masalah yang ada perusahaannya sebagai masalah yang sulit untuk dipecahkan.  Sudah banyak strategi yang ditetapkan dalam perusahaan untuk menemukan solusi permasalahan yang ada dalam perusahaan, namun secara aktual tidak ditemukan adanya pemecahan yang tepat.

Lalu bagaimanakah langkah dan teknik yang tepat untuk memenukan solusi terhadap permasalahan yang ada dalam perusahaan itu sendiri.

(1) Lakukan proses identifikasi secara tepat

Permasalahan yang ada harus dipastikan dapat ditelusuri dengan sistem dokumentasi yang memadai, dimana seluruh kegiatan sistem operasional perusahaan terbaca untuk mendapatkan solusi yang tepat terkait dengan permasalahannya.  Lalu bagaimana apabila tidak didukung dengan dokumentasi?  Ini berarti bahwa perusahaan terlalu banyak menghabiskan diri di dalam kesulitan sistematis yang tidak dengan obyektif dapat terukur.  Lakukan pendataan terlebih dahulu dan pengamatan.  Sangat tidak tepat bagi manajemen perusahaan untuk melakukan proses identifikasi permasalahan melalui informasi verbal tanpa data pendukung.  Teknik interview terhadap berbagai sumber adalah hal yang sangat salah, karena membuat analisis terjebak ke dalam informasi mayoritas, padahal konsep mayoritas bukan berarti benar. Apabila dibutuhkan lakukan proses observasi.

(2)  Penetapan tindakan yang tegas

Pemasalahan yang muncul lebih banyak disebabkan oleh pengaruh manajemen yang terlalu terjebak dalam unsur toleransi yang tidak sesuai dengan konteks masalah.  Kedekatan personel, relasi ataupun pengaruh lainnya harus dikesampingkan dan melihat permasalahan dalam konsep obyektif yang kuat.  Lakukan pendekatan dengan teknik yang tepat untuk memastikan bahwa konsep pemecahan masalah dijalankan sesuai dengan konteks informasi dan permasalahannya.  Tindakan yang tidak tegas akan menjadi suatu gambaran buruk di masa depan yang justru memunculkan masalah kembali.

(3) Penetapan skala prioritas

Masalah harus diklasifikasi ke dalam beberapa konteks kondisi dimana dalam aspek prioritas tertentu suatu masalah terbaca sebagai informasi yang tepat agar organisasi dapat belajar.  Masalah yang ditangani secara tepat akan membentuk kekuatan bagi organisasi untuk terus tumbuh, namun masalah yang tidak tertangani secara tepat justru akan membentuk kondisi siklus yang lebih memperburuk kondisi permasalahan.  Perusahaan harus menetapkan permasalahan akar berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan untuk menangani status prioritas yang muncul.

Bagaimana tahapan dan teknik pemecahan masalah yang dilakukan di perusahaan Anda. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk penanganan permasalahan yang ada dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pembentukan Assessment Centre dalam Perusahaan

Perusahaan yang sudah menerapkan manajemen berbasiskan kompetensi, memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.  Salah satu dari pekerjaan rumah yang dimaksud adalah dengan membuat assessment centre (pusat assessment), dimana pusat assesment ini merupakan sarana pengujian terkait dengan hard competency dan soft competency. Lalu bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk melakukan proses pembentukan assessment centre itu sendiri?

(1) Melakukan proses penetapan metode pengujian

Hal ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan ketika membuat assessment centre.  Standard Operating Procedure harus ditetapkan untuk memastikan bahwa metode pengujian dalam proses penetapan evaluasi kompetensi harus ditetapkan.

(2) Melakukan proses pembuatan sistem seleksi assessor

Tetapkan kualifikasi yang terkait dengan tim assessor yang akan melakukan program pengujian.  Pastikan penetapan kompetensi tim asessor ini sesuai dengan persyaratan.

(3) Sistem penilaian dan verifikasi

Pastikan bahwa proses pengujian ini dilengkapi dengan sistem penilaian dan verifikasi yang tepat sehingga dalam proses pengembangan dan aplikasi dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Lakukan proses penyusunan asessment centre yang tepat dalam perusahaan.  Pencarian referensi eksternal yang tepat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bisnis dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyeimbangkan Punishment dan Reward

Salah satu hal yang penting yang menjadi pertimbangan dalam menjalankan program punishment dan reward dalam perusahaan adalah menyeimbangkan konsep ini secara tepat.  Dalam beberapa perusahaan ditemukan bahwa memberikan konsep punishment yang terlalu keras dan mengikat justru akan menutup proses penciptaan motivasi dalam diri karyawan.

Konsep dan dinamika dari motivasi terbentuk dari munculnya penghargaan terhadap pencapaian target kinerja karyawan.  Ibarat seorang pelari, untuk pelatihan tentu dimulai dari ukuran yang paling pendek jaraknya, kemenangan pada jarak pendek dapat menciptakan rasa percaya diri yang membuat pelari tersebut dapat menempuh waktu yang lebih lama dan lebih panjang.

Pemberian punishment tanpa reward dapat mengakibatkan seorang karyawan tidak mendapatkan suatu alasan untuk mencapai titik tujuan sesuai dengan persyaratan yang ada.  bagaimana pengembangan dari prilaku motivasi dari karyawan sulit untuk terbentuk dan justru akan menimbulkan demotivasi.  Hal yang menarik bukan? Lakukan proses analisis dan penyusunan punishment dan reward yang tepat dalam perusahaan Anda.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengoptimalkan penyusunan aspek ini. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Program Kalibrasi/ Verifikasi Metal Detector

Bagaimana program kalibrasi dalam industri pangan ditetapkan dalam perusahaan industri perikanan.  Salah satu peralatan yang menjadi nilai kritikal dalam sistem jaminan keamanan pangan adalah metal detector.  Fungsi yang unik dari metal detector ini sedikit membingungkan banyak pelaku industri pangan dan perikanan untuk memastikan evaluasi terhadap mesin metal detector yang ada dalam industri pangan.

Program kalibrasi/ verifikasi metal detector dalam industri perikanan dapat dijalankan dengan berbagai macam cara.

(1) Melakukan proses verifikasi dengan jenis metal yang standar, dimana metal standar inilah yang dikalibrasi di badan/ institusi terkait dengan bagian metal detector.

(2) Melakukan proses verifikasi dengan memberikan serbuk besi yang terukur dengan penarikan metal yang ada, untuk kemudian dilakukan proses perhitungan secara statistik terhadap jumlah serbuk besi yang ditarik.

Kedua jenis verifikasi ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan program verifikasi terhadap metal detector.  Lakukan program kalibrasi/ cerifikasi sesuai dengan standar persyaratan yang ada. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan Budget Unit Kerja Sumber Daya Manusia

Unit kerja HR (Sumber Daya Manusia) menjalankan fungsi perencanaan strategis yang terkait dengan pengembangan manajemen sumber daya manusia.  Konsep pengembangan strategis itu menyangkut proses perencanaan, implementasi dan evaluasi yang terkait dengan pengembangan perencanaan sumber daya manusia.  Penetapan dan aplikasi yang terkait dengan perencanaan biaya budget dalam unit kerja sumber daya manusia untuk memastikan proses dan penetapan sistem terealisasikan secara tepat sesuai dengan standar persyaratan.

Lalu jenis budget apa saja yang ditetapkan sesuai dengan standar persyaratan yang diaplikasikan dalam perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia yang ditetapkan dalam perusahaan.

(1) Budget kebutuhan sumber daya manusia

Budget ini terkait dengan kebutuhan akan biaya rekruitmen, baik itu akan kegiatan rekruitmen internal maupun rekruitmen eksternal. Dimana seluruh tahapan terhadap perencanaan biaya terukur dalam budget yang dimaksud ini.

(2) Budget perencanaan pengembangan sumber daya manusia

Budget ini berhubungan dengan proses perencanaan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia termasuk di dalamnya adalah program pelatihan serta pembinaan pelatihan yang terkait dengan optimalisasi kompetensi sumber daya manusia.

(3) Budget turn over karyawan

Proses keluar dan masuknya karyawan juga menjadi salah satu komponen biaya yang akan dimaksudkan ke dalam budge pengadaan dan alokasi sumber daya manusia dalam perusahaan.  Di dalam proses ini perhitungan bukan hanya biaya dari pemberian uang jasa kepada karyawan yang keluar, maupun proses rekruitmen ulang namun juga meliputi biaya dari perhitungan opportunity loss yang muncul akibat keluarnya karyawan tersebut.

Lakukan proses perencanaan dan perancangan desain budget secara tepat dan akurat.  Estimasi dilakukan dengan melakukan proses pengukuran perhitungan dari biaya sebelumnya yang kemudian diaplikasikan ke dalam biaya unit kerja yang terhitung. Proses pengembangan dan optimlaisasi konsep budget tersebut harus ditetapkan secara baik. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Aplikasi Keamanan Pangan pada Produk Ready to Eat

Dalam proses apliasi pengembangan produk perikanan dengan kapasitas pengembangan value added, hal yang paling penting bagaimana sistem manajemen keamanan berperan dalam proses yang dimaksud.  Pembuatan jenis produk ready to eat sangat menjanjikan pasar yang luas dengan nilai jual yang lebih tinggi.  Konsep sistem manajemen keamanan pangan yang dijalankan pun bukanlah suatu konsep sederhana yang seperi kita lakukan untuk jenis produk ready to cook, yang mana proses konsumsi harus melewati proses pengolahan terlebih dahulu.

Beberapa tahapan aplikasi keamanan pangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

(a) Kualitas bahan baku

Penetapan kualitas bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.  Dimana penetapan bahan baku harus diperiksa secara tepat agar kualitas sesuai dengan kualitas yang direferensikan baik untuk sisi keamanan pangan maupun kualitas proses di lapangan.  Beberapa jenis produk ready to eat harus melewati proses dengan kapasitas yang cukup ekstrem seperti pemanasan secara tiba-tiba (thermal shock) ataupun dengan mengemas dalam larutan brine atau saus tertentu yang dalam kondisi tertentu akan mengganggu ras asli bahan baku yang dimaksud.

(b) Spesifikasi proses pengolahan

Penetapan karakteristik pengolahan harus diperhatikan secara seksama.  Pastikan adanya proses validasi keamanan pangan yang tepat untuk memastikan bahwa proses pengolahan tersebut dapat menjadi langkah akhir yang tepat sebelum produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen.  Fungsi pengendalian menjadi bagian penting yang harus dipastikan termonitor.

(c) Tahapan pengemasan

Menjalankan proses pengemasan secara tepat. Lakukan seleksi jenis pengemasan, pilih jenis pengemas yang memiliki resiko paling rendah selama proses distribusi.  Lakukan pemantauan secara tepat terhadap aplikasi sistem pengemasan di lapangan.

(d) Proses distribusi

Pastikan distributor yang melakukan proses pengiriman dan distribusi barang memahami karakteristik barang, termasuk tata cara penanganan temperatur, penyimpanan dan penjelasan terhadap konsumen.  Adalah menjadi tanggung jawab produsen untuk membuat label produk yang sesuai dengan peraturan keamanan pangan yang dimaksud.

Proses jaminan keamanan pangan harus menjadi prioritas utama bagi pelaku bisnis untuk menghasilkan produk ini.  Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan bahwa bisnis ini dapat dikelola secara cermat dan aman untuk konsumen. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penetapan Titik CCP Pada Proses Pengolahan Surimi

Potensi alam yang ada dalam industri perikanan di Indonesia memberikan suatu bentuk tantangan pada industri perikanan untuk melakukan proses pengolahan.  Beberapa teknologi yang muncul dapat memberikan suatu pemahaman yang terkait tentang cara dan bagaimana proses pengolahan dapat meningkatkan nilai jual produk.  Begitu pula kepada ahli keamanan pangan dimana menjadi tantangan untuk terus menerus memperbaharui konsep keamanan pangan yang ditetapkan dalam bisnis dan industri perikanan itu sendiri.

Begitu pula dalam proses pengolahan produk Surimi.  Produk surimi adalah produk yang unik, dimana tahapan prosesnya sama sekali tidak melalui proses pemanasan melainkan proses pemberian bahan pemantu proses yaitu cryoprotectant yang berfungsi untuk melakukan proses pengeblokan air dan protein dalam kadar yang tepat.  Penetapan titik CCP dalam tahapan proses ini tidaklah mudah dan mengingat bahwa produk itu sendiri masuk ke dalam klasifikasi ready to cook maka harus menjadi pertimbangan penting dalam penetapan titik CCP yang ada dalam produk.

(a) Penetapan CCP pada bahan baku

Seperti produk perikanan lainnya, dalam proses penanganan bahan baku harus diwaspadai terhadap resiko cemaran mikrobiologi, parasit dan kimia.  Meksipun kita mengetahui bahwa konsumen masih melakukan proses pengolahan terhadap produk adalah penting bagi pengolah untuk melakukan proses seleksi terhadap bahan baku yang diterima kahususnya terkait dengan cemaran kimia, seperti kita ketahui bahwa cemaran kimia tidak akan hilang dalam proses aplikasi pengolahan lanjutan.

(b) Proses penetapan aplikasi pendeteksian cemaran fisik

Salah satu proses yang penting yang dijalankan dalam pembuatan surimi adalah dengan melakukan proses pelumatan daging ikan secara mekanis yang mana dalam tahapan ini cukup berperan aspek mekanis yang memberikan resiko adanya cemaran logam ke dalam produk. Identifikasi kebutuhan akan adanya metal detector adalah proses penting untuk memastikan produk aman bagi konsumen.

Kedua hal ini harus diperhatikan sebagai bagian penting dalam penetapan titik CCP dalam proses surimi.  Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat bagi industri perikanan Anda untuk memastikan tahapan validasi HACCP berjalan sesuai dengan standar persyaratan yang ada. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan Standard Operating Procedure untuk Perusahaan Holding

Beberapa perusahaan mengalami kesulitan ketika akan melakukan proses penyusunan Standard Operating Procedure.  Banyak permasalahan yang terkait dengan penempatan sumber daya manusia yang berada dalam posisi banyak fungsi, dimana dalam posisi karyawan yang ada dapat diberdakan ke dalam fungsi kerja anak perusahaan lainnya.  Menetapkan SOP dengan sistem spesialistik akan sangat sulit mengingat fungsi kerja akan sangat beragam dan berbasiskan proyek. Lalu bagaimana langkah dalam melakukan proses penyusunan SOP untuk perusahaan Holding?

(1) Melakukan proses pemetaan bisnis

Dalam proses penyusunan SOP satu hal yang sangat penting adalah memetakan bisnis yang ada dalam konsep organisasi holding tersebut.  Lakukan proses penetapan matrix dan pengembangannya sesuai dengan kapasitas sumber daya manusia.

(2) Lakukan analisis maksimal potensi sumber daya manusia

Terapkan sistem organisasi berdasarkan konsep matrix dimana standar kompetensi dari sumber daya manusia dipetakan secara tepat.  Sehingga penetapan fungsi bukan didasarkan pada nama jabatan melainkan adalah konsep matrix kompetensi yang terbentuk.

(3) Menyusun SOP fungsi strategis dalam perusahaan

Untuk jenis dan kapasitas perusahaan holding, fungsi strategi yang ditetapkan terkait dengan perencanaan sumber daya manusia (HRD), keuangan dan pengembangan bisnis.  Dimana dalam konsep holding ketiga unit kerja ini adalah bagian terpenting dalam kapasitas komponen utama dalam pengembangan strategi perusahaan.

(4) Menyusun SOP spesialistik anak perusahaan

Melakukan proses penyusunan Standard Operating Procedure yang ditetapkan terkait dengan kapasitas dan fungsi dari anak perusahaan.  Termasuk di dalamnya adalah mengembangkan karakteristik SOP tersebut sesuai dengan jenis bisnis yang dikembangkan dan memberikan detail dalam SOP terkait dengan unit kompetensi individu yang diharapkan.

Proses keunikan SOP untuk jenis perusahaan Holding inilah yang menarik untuk ditelaah.  Lakukan proses evaluasi yang tepat dalam SOP yang dimiliki oleh perusahaan Anda agar pencapaian bisnis dapat secara optimal berkembang. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)