Pengembangan Fungsi Penjaminan Mutu dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Dalam bidang pendidikan, aspek penjaminan mutu merupakan suatu fungsi penting dalam memastikan bahwa Sistem Pendidikan yang dikembangkan sesuai dengan konstruk sistem operasional dan standar kualitas yang dipersyaratkan.

Penetapan fungsi penjaminan mutu, secara prinsip jarang untuk dimunculkan dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Namun melihat peranannya, ada baiknya dunia pendidikan dan pelatihan mempertimbangkan fungsi Penjaminan Mutu ini.

Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat dari penjaminan mutu yang ada dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

(1) Melakukan Proses Pemeriksaan Kesesuaian Standar

Penjaminan Mutu melakukan proses evaluasi terhadap status kesesuaian standar akan operasional dari pelaksanaan kualitas yang ditetapkan tersebut.  Pemeriksaan tersebut meliputi kegiatan audit akan proses pelaksanaan, kegiatan penanganan atas keluhan terhadap pelaksanaan, maupun dari hasil kajian akan sistem.

(2) Melakukan Verifikasi atas Program Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Adapun pemastian bahwa Program Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan memiliki kesesuaian atas output yang diharapkan.  Memastikan bahwa status atas program dapat teraplikasi dan didesain secara sistematis dalam membentuk satuan pengembangan yang dimaksudkan tersebut.

(3)Melakukan Proses Koreksi dan Korektif akan Sistem

Melakukan tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang teridentifikasi sebagai penyimpangan dengan standar. Dalam beberapa kondisi penanganan atas tindakan korektif juga dijalankan untuk memastikan bahwa sistem operasional yang dijalankan adalah sesuai dengan Standar.

(4) Mengendalikan dan Mengembangakan Sistem

Atas seluruh kajian yang dilakukan, fungsi penjamin mutu dapat dipastikan dapat menjalankan status kesesuaian terhadap pelaksanaan.  Melakukan sistem pemantauan yang tepat agar proses perbaikan berkesinambungan berjalan berdasarkan persyaratan sistem yang ada.

Apakah Anda tertarik untuk mengembangkan fungsi penjaminan mutu dalam divisi pendidikan dan pelatihan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengembangkan sistem operasional yang Anda miliki. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Desain Sistem Pengelolaan Asset

Banyak perusahaan, melihat asset adalah bentukan dari kekayaan asset yang menjadi bagian penting dari proses pencatatan dari sistem manajemen keuangan.
Adalah menjadi strategi penting bagi perusahaan untuk dapat menciptakan sistem pengelolaan asset yang tepat.

Beberapa hal penting yang dapat dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan sistem pengelolaan asset adalah sebagai berikut:

(1) Proses pendataan dan pengadaan asset
Hal yang paling penting untuk perusahaan jalankan ketika melakukan proses pengadaan asset adalah melihat seberapa pentingnya organisasi dalam melakukan proses optimalisasi yang terkait dengan utilisasi dari proses pengadaan asset yang ada.

(2) Penetapan budget terhadap asset
Banyak perusahaan yang melihat bahwa proses pengadaan adalah proses final dari suatu penyediaan asset. Untuk memastikan bahwa utilisasi yang terkait dengan asset dapat dioptimalkan, perusahaan harus dapat memastikan bahwa penggunaan budget dapat dijalankan 100%. Dimana perusahaan harus dapat memastikanbahwa tidak ada loss yang disebabkan oleh tidak dijalankannya proses pemeliharaan secara maksimal.

3) Penanganan penyimpanan dan status asset
Bagaimana perusahaan memastikan waktu penggunaan asset tersebut telah selesai dijalankan serta mengidentifikasi status asset yang dikelola. Beberapa perusahaan melakukan proses up grade/ penambahan waktu pakai terhadap asset, yang mana proses tersebut adalah hal penting dan strategis yang dapat dijalankan oleh organisasi dengan mempertimbangkan masalah keamanan dan produktifitas.

Perusahaan harus menjalankan sistem pengelolaan asset yang tepat dan efektif untuk dapat memaksimalkan kinerja organisasi dan efisiensi yang tepat. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memaksimalkan Sistem Manajemen Perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Transformasi Strategis Peranan HR

Paradigma dan konsep SDM dalam perusahaan akan mengalami perubahan dalam bentuk transformasi yang lebih strategis. Pemahaman akan nilai strategis ini adalah dengan meningkatkan nilai manfaat dari Divisi SDM menjadi business partner. Lalu seperti apa peranan Divisi SDM sebagai business partner dalam perusahaan.

(1) Strategi Penyusun Kebijakan

Sebelumnya SDM lebih diarahkan untuk bagaimana menjaga kepatuhan karyawan, namun dalam peranan selanjutnya fungsi SDM lebih diarahkan untuk memegang peranan kebijakan strategis dalam pertimbangan pengembangan dalam organisasi.  Kebijakan yang diembang oleh divisi SDM tidak hanya mempertimbangkan faktor sumber daya manusia saja, termasuk di dalamnya adalah pembentukan budaya perusahaan serta strategis penting dalam pencapaian kebijakan organisasi.

(2) Strategi Percepatan Perkembangan Organisasi

Bagaimana HR dapat membantu percepatan perkembangan organisasi.  Fungsi HR akan lebih dikembangkan dalam proses melakukan analisis elemen-elemen organisasi yang dapat dikembangkan untuk memacu percepatan dalam organisasi.  Bagaimana suatu pertumbuhan organisasi dapat dikembangkan dengan menyusun sistem yang terintegrasi dengan pengembangan organisasi.

(3) Stategi Transformasi Bisnis

Ketika akan melakukan perubahan konsep bisnis yang strategis, adalah sangat penting peranan divisi SDM untuk menjalankan penyusunan persiapan-persiapan transformasi bisnis.  Unit kerja SDM adalah inisiator dalam tahapan change management, bagaimana mengubah prilaku organisasi dalam konsep terstruktur dan tertata secara efektif.

Sebaiknya perusahaan mengembangkan divisi SDM dengan peranan sebagai business partner.  Mengubah peranan HR sebagai cost centre menjadi profit centre adalah tantangan terbesar yang sebaiknya organisasi pertimbangkan saat ini. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan ISO 9001 bagi Industri Air Minum Dalam Kemasan

Berkaitan dengan adanya pembaharuan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penerbitan SNI bagi perusahaan air minum dalam kemasan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Bagi perusahaan air minum dalam kemasan ada baiknya untuk mengadakan pelatihan mengenai persyaratan ISO 9001 untuk industri Air Minum dalam Kemasan.

Pelatihan yang dijalankan selama dua hari akan membahas mengenai pemahaman terhadap klausul-klausul ISO 9001, proses penyusunan dokumentasi dan catatan mutu sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, serta bagaimana melakukan program implementasi klausul ISO 9001 dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam perusahaan secara tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan Menyusun Standard Operating Procedure

Para pemilik usaha saat ini banyak yang mengalami kejutan yang menyenangkan, namun juga sangat membuat khawatir. Pertumbuhan dan peningkatan bisnis dalam beberapa bidang usaha menunjukkan angka yang baik dan bahkan di beberapa tempat melonjak tajam. Ketika melonjak itulah, banyak pengusaha yang menjadi khawatir bahwa kemampuan sumber daya yang ada dalam perusahaan tidak dapat mengakomodasi pengembangan manajemen operasional mereka. Ketika segala sesuatu sudah dalam keadaan serba sibuk, kadangkala sistem tidak dijalankan atau bahkan tidak dibentuk. Pembentukan pola pekerjaan hanya berdasarkan pada kompetensi dan kepercayaan kepada individu karyawan. Tentu hal ini tidak memberikan manfaat yang sehat bagi perusahaan.

Lalu bagaimana cara yang paling yang tepat untuk mengoptimalkan usaha Anda. Salah satu strategi yang paling tepat adalah dengan membuat Standard Operating Procedure (SOP) pada perusahaan Anda. Proses penyusunan SOP dapat dilakukan secara mandiri di dalam perusahaan dengan pembekalan pelatihan yang memadai. Pelatihan dengan model dua hari pelatihan dapat membantu proses pengembangan dan implementasi penyusunan SOP dalam perusahaan Anda.

Berikut adalah kurikulum dari pelatihan yang akan dijalankan.

Hari Pertama
(1) Pemahaman mengenai Standard Operating Procedure
(2) Penyusunan konsep produk organisasi
(3) Analisis kajian organisasi
(4) Evaluasi organisasi dan business process
(5) Penyusunan struktur organisasi

Hari Kedua
(1) Penetapan alir proses
(2) Proses penetapan struktur organisasi
(3) Proses penetapan flow process
(4) Proses penyusunan dan penulisan Standard Operating Procedure
(5) Workshop

Diharapkan dalam dua hari pelatihan ini, organisasi Anda akan semakin handal dalam menyusun SOP secara mandiri. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun Kerangka Kerja Tahunan Perusahaan

Tidak terasa tahun akan beralih, begitu pula dengan target dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.  Banyak perusahaan yang melewatkan begitu saja peralihan tahun ini tanpa mengerahkan segenap kemampuannya untuk mencapai target usaha yang lebih baik.  Ada baiknya dalam peralihan tahun ini, perusahaan melakukan proses pengkajian terkait dengan kebutuhan pengembangan usahanya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.  Lalu bagaimana langkah-langkah yang harus diambil oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai target perkembangan yang diharapakan.

(1) Review performa

Lakukan penilaian terkait kinerja yang sudah tercapai, sampai sejauh mana dan apa kendala yang ditemukan.  Sebuah perusahaan diharapkan dapat untuk lebih terampil dalam menetapkan suatu bentuk strategi yang diharapkan agar suatu kinerja usaha dapat tercapai paling tidak mendekati untuk tercapai.  Penetapan strategi perusahaan harus mempertimbangkan SWOT Analysis yang ada.  Bagaimana suatu performa tersebut terukur dan teridentifikasi secara strategis untuk dapat digunakan dalam menyusun target ke depannya.

(2) Penentuan langkah dan target strategis

Dalam menentukan langkah strategis hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi dari kinerja organisasi yang dimaksudkan tersebut.  Bagaimana dari proses penetapan kerangka kerja tersebut disesuaikan dengan ruang lingkup fungsi dan kinerja tanggung jawab kinerja sesuai dengan manajemen organisasi yang ada.  Bagaimana suatu tahapan dari langkah strategis ditetapkan dalam organisasi yang dimaksud.

(3) Proses Penetapan Metode Evaluasi Kinerja

Hal yang sangat penting yang perlu dikembangkan dalam suatu tahapan pentapan proses pengukuran terhadap penetapan metode dan evaluasi sistem kinerja yang akan ditetapkan.  Bagaimana tahapan dari proses evaluasi tersebut akan dikembangkan, maka alur penetapan evaluasi harus dijalankan di mana di dalamnya akan menetapkan suatu tahapan proses evaluasi kinerja yang tepat maka tahapan optimalisasi dari suatu bentuk prosedur dan pengembangan kinerja akan dapat menjadi lebih optimal dan sesuai dengan mekanisme operasional yang akan ditetapkan.

Kerangka kerja perusahaan hendaknya menjadi suatu format dinamis yang disesuaikan dengan ruang lingkup dan proses operasional yang ada di dalam perusahaan.  Dimana penetapan target perusahaan seharusnya menjadi suatu bentuk stimulus yang akan memotivasi kinerja komponen yang ada di dalam perusahaan, bukan menjadi aspek yang justru menimbulkan de-motivasi pada diri karyawan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjadi Auditor ISO 9001: 2008 yang Tepat dan Efektif

Salah satu proses yang muncul dalam penerapan Sistem ISO 9001:2008 adalah proses audit internal.  Dalam penerapan sistem audit internal salah satu persyaratan yang diwajibkan bahwa suatu organisasi harus memperhatikan kualifikasi individu yang menjadi auditor secara tepat.  Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk memiliki tim internal auditor yang baik dan efektif?

Hal pertama: melakukan proses pelatihan internal auditor

Perusahaan ataupun organisasi yang akan memiliki tim auditor disarankan untuk melakukan program dan kegiatan internal auditor, artinya training harus dijalankan agar tim auditor dapat memahami secara efektif tata cara dari pelaksanaan audit serta yang terpenting adalah pemahaman dari klausul yang ada dalam ISO 9001:2008 itu sendiri.  Teknik dan tata cara penyusunan checklist audit serta laporan yang merupakan dari hasil kegiatan audit itu sendiri.

Hal kedua: melakukan proses dan teknik implementasi kegiatan audit

Proses kedua ini adalah bagian terpenting dari suatu proses pengembangan dan pelatihan tim internal audit.  Dimana perusahaan/ organisasi melakukan suatu tahapan implementasi langsung dalam menilai kemampuan auditor.  Pelatihan tidak akan bermanfaat tanpa disertai dengan jam terbang yang akan mendukung dari kegiatan internal audit itu sendiri.

Hal ketiga: Evaluasi dari tim internal audit

Dimana dari setiap tahapan dan kegiatan audit yang dijanlankan, auditor dilakukan proses evaluasi terhadap performa audit yang dimilikinya mencakup pada kemampuan teknis audit, pemahaman dari area proses kerja, teknik berkomunikasi kepada auditee dan penyusunan laporan.  Proses tindak lanjut perlu untuk dilakukan untuk meningkatkan performa auditor seperti penyediaan pelatihan ulang, penambahan jam audit serta program coaching yang dibutuhkan dari kegiatan audit.

Lakukan proses perumusan dan pengembangan kompetensi yang tepat dari program audit internal yang ditetapkan oleh perusahaan/ organisasi Anda.  Kembangkan dan lakukan proses referensi eksternal yang tepat untuk memastikan adanya peningkatan bisnis yang sesuai dan optimal dalam bisnis Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Proses Evaluasi Jabatan untuk Meningkatkan Performa Kerja Perusahaan

Proses analisis jabatan menjadi suatu nilai yang penting dalam program pengembangan terkait dengan perencanaan karir dan sistem kompensasi dalam bisnis.  Proses dari kegiatan evaluasi jabatan itu sendiri merupakan bagian yang penting dan kritikal dalam proses ini, sebab kesalahan apa pun yang muncul dapat menjadi bagian yang potensial untuk menyebabkan perubahan kinerja dalam internal perusahaan itu sendiri.

Lalu bagaimanakah proses evaluasi jabatan tersebut dijalankan?

Tahapan-tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan evaluasi jabatan itu sendiri dijelaskan sebagai berikut:

(1) Desain uraian kerja yang detail dan menyeluruh

Pastikan bahwa uraian kerja yang dimiliki oleh perusahaan saat ini adalah uraian kerja yang cukup detail dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa seluruh proses didetailkan dengan tepat.

(2) Proses pencarian data dan diskusi yang terkait dengan analisis karakteristik dari informasi pekerjaan yang dijalankan

Lakukan proses professional judgement dan diskusi untuk menetapkan nilai signifikan dari informasi uraian kerja yang ada beserta dengan aspek penjelasan yang terkait dengan informasi dan data karakteristik yang bersentuhan dengan uraian kerja yang dimaksud.  Adalah menjadi hal yang sangat penting apabila kegiatan ini dilakukan melalui proses observasi dan teknik interview yang tepat.

(3) Pendataan aspek kompetensi

Komponen kompetensi memegang peranan yang sangat penting dalam pengelolaan informasi dan pengembangan kompetensi baik itu kompetensi sebagai individu maupun kompetensi dalam kinerja tim.

Menjalankan kegiatan dan evaluasi jabatan menjadi sangat penting dan harus dilakukan proses analisis ulang secara periodik untuk memastikan bahwa program evaluasi yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut dapat dijalankan dengan tepat agar meningkatkan kinerja performa kerja perusahaan.  (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengapa Turnover Karyawan di Perusahaan Anda Tinggi?

Beberapa perusahaan mengalami permasalahan dengan menjaga masa retensi karyawan yang ada dalam perusahaannya.  Bahkan di sebagian besar perusahaan, justru dengan semakin meningkatnya bisnis perusahaan tersebut akan dibarengi dengan tinggi tingkat turn over dari karyawan tersebut, mengapa demikian?

Banyak alasan yang melatarbelakangi mengapa aspek turnover karyawan di perusahaan meningkat, dan anehnya muncul ketika pertumbuhan bisnis perusahaan juga meningkat. Alasan-alasan yang melatarbelakangi tingginya angka turnver karyawan dalam perusahaan.

(1) Tidak adanya pengembangan kompetensi yang memadai

Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi, semakin besar tingkat kesulitan dan beban kerja yang dimiliki oleh karyawan.  Apabila beban kerja tersebut tidak dikelola dengan baik, maka terdapat beberapa karyawan yang mengalami peningkatan beban kerja yang diterima.  Tanpa diakomodasi dengan pemberian kompetensi tentu masalah ini akan menyebabkan karyawan merasa terjebak, karena dituntut untuk menjalani suatu hal yang mustahil dilakukan.

(2) Tidak adanya jenjang karir di perusahaan

Salah satu aspek ketidakpuasan bekerja, yang pernah disurvey, adalah adanya kekhawatiran akan akses untuk mencapai jenjang karir yang tinggi  dalam perusahaan.  Perusahaan yang tidak memikirkan ini, akan menyebabkan karyawan merasa bosan berada dalam situasi dimana tidak ada perubahan karir maupun kelas jabatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

(3) Iklim perusahaan

Salah satu penyebab banyak karyawan yang keluar dari suatu perusahaan adalah kondisi iklim perusahaan yang tidak memadai, dalam arti kata di dalam perusahaan banyak sekali ditemukan office conflict yang menyebabkan adanya solusi yang tidak efektif dalam pemecahan masalah.  Perusahaan tidak menjalankan learning system yang “memaksa” komponen individunya untuk menggunakan teknik pemecahan masalah yang tepat.

(4) Faktor kompensasi

Ketidaksesuaian dalam menerapkan sistem kompensasi, dimana sistem yang dimiliki tidak membedakan fungsi produktivitias, supporting dan strategis.  Hal ini dapat menyebabkan adanya perasaan “tidak adil” pada diri karyawan yang disebabkan sistem kompensasi yang ada tidak menyebabkan adanya peningkatan performa dan produktivitas yang memadai antar karyawan.

(5) Tidak adanya sistem (Standard Operating Procedure)

Salah satu penyebab karyawan keluar adalah tidak terimplementasikannya Standard Operating Procedure dalam perusahaan, hal ini dapat mengakibatkan karyawan bekerja di luar hal yang menjadi kapasitasnya.  Namun dengan catatan dalam arti proporsional sesuai kompetensi dan kapasitas.  Jalur instruksi yang tidak berjalan, menyebabkan dapat munculnya by pass system, sehingga karyawan tertentu memiliki banyak “atasan” yang dapat memaksa karyawan tersebut bekerja dengan beban yang sangat tinggi.

Melakukan proses perbaikan internal perusahaan adalah hal yang penting dilakukan bagi perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan.  Lakukan proses implementasi dan perubahan sistem untuk dapat mengakomodasi pengembangan sistem sumber daya manusia di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan Pengelolaan Manajemen Konflik

Banyak referensi yang menyebutkan bahwa kebutuhan manajemen akan adanya suatu konflik menjadi suatu kebutuhan penting untuk proses peningkatan performa dan peningkatan nilai kompetisi yang kuat dalam bisnis. Berbagai pertimbangan juga menunjukkan banyaknya perusahaan yang dapat melakukan proses pengelolaan konflik secara tepat dapat terbukti mengembangkan aspek kompetensi manajemen performa yang ada dalam perusahaan itu sendiri.

Bagaimana melakukan proses pengelolaan konflik yang tepat agar tidak berujung kepada permasalahan yang semakin sulit dan mengakibatkan performa kerja tidak optimal.  Salah satu bagian terpenting dalam proses pengelolaan manajemen konflik adalah tahapan proses identifikasi terhaap konflik yang ada itu sendiri, petakan dan pelajari konflik yang muncul.

Melakukan proses pengembangan sistem untuk meminimalkan konflik menuju ke arah personal.  Hindarkan konflik menjadi suatu bentuk pengembangan penyerangan terhadap aspek personality yang dimiliki oleh individu, pastikan bahwa tahapan konflik dapat digunakan untuk membuat sistem diperbaiki agar performa dapat menjadi optimal.

Pengembangan fungsi leadership pada setiap satuan unit kerja dapat dipergunakan untuk memastikan bahwa pengelolaan konflik yang ada dapat terkendali dan menjadi aspek obyektif yang kuat untuk menghindarkan adanya persaingan yang tidak sehat.  Lakukan proses evaluasi karakter dan kompetensi kepemimpinan yang ada dalam perusahaan secara tepat.

Perusahaan ada baiknya melakukan proses identifikasi dan pengembangan strategi manajemen konflik sebagai bentuk pengembangan dan optimalisasi terhadap perbaikan manajemen dalam perusahaan. Konflik itu sehat sepanjang dapat dikelola dengan baik. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)