Pengembangan SOP Sesuai dengan Standar ISO 9001

Banyak perusahaan berkeinginan untuk memiliki SOP dan sekaligus juga memiliki sistem ISO 9001. Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah kedua sistem ini dapat berjalan beriringan untuk diimplementasikan dalam perusahaan? Kedua sistem tersebut tentu saja bisa menjadi penyeimbang untuk dapat dipergunakan dalam memastikan agar sistem SOP dan Sistem ISO 9001 dapat dijalankan secara efektif.

Lalu bagaimana langkah melakukan proses penyusunan SOP yang berkaidah ISO 9001.

Tahap Pertama, Proses mengidentifikasi Standar ISO 9001

Dalam tahapan proses ini, perusahaan melakukan proses identifikasi terkait dengan klausul-klausul yang dipersyaratkan dalam perusahaan berdasarkan Standar ISO 9001 . Perusahaan harus memastikan adanya pemahaman yang kuat terkait dengan Standar ISO 9001.

Tahap Kedua, Proses menyusun Business Process

Penetapan business process dari organisasi juga menjadi bagian penting dari perusahaan. Bagaimana pola organisasi dengan penetapan pekerjaan yang ada di dalamnya dapat dijelaskan. Business process tersebut kemudian digabungkan dengan konsep PDCA yang terdapat dalam ISO 9001 dengan menggunakan prinsip kaidah perbaikan berkesinambungan.

Tahap Ketiga, Proses Pengembangan Prosedur

Adalah penting apabila prosedur-prosedur kerja yang disusun adalah mengembangkan konsep prosedural yang sistematis yang terkait dengan prosedur yang dipersyaratkan juga dalam ISO 9001. Pengembangan sistem menggunakan kaidah pendekatan proses dan dikembangkan dengan kebutuhan dari persyaratan klausul ISO 9001.

Tahap Keempat, Proses Pengembangan Elemen-elemen dokumentasi

Status pengembangan dari elemen-elemen dokumentasi adalah penting dengan memastikan struktural dokumen dijalankan sesuai dengan standar persyaratan. Adalah penting bagi organisasi untuk dapat mengoptimalkan sistem yang terbentuk dengan mengembangkan level dokumen ke dalam bentuk sistem operasional instruksi kerja, sistem pencatatan (form) serta sistem prosedur antar departemen.

SOP dapat didesain untuk mendukung sistem operasional perusahaan dengan memastikan adanya konsep hubungan dengan Sistem ISO 9001, lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan sistem operasional. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Program Pelatihan ISO 9001 untuk Institusi Pendidikan

Adalah menjadi penting bagi institusi sekolah untuk dapat mengoptimalkan pogram pengembangan layanan pada kualitas manajemem yang ada pada institusi pendidikan. Tantangan dapat dikembangkan untuk menjadi program yang lebih optimal agar sistem manajemen internal dapat memberikan hasil yang lebih maksimal bagi institusi tersebut dan tentu saja dapat lebih mengoptimalkan output keluaran dari institusi pendidikan.

Asumsi yang menyatakan adanya kesulitan untuk membuat suatu tolok ukur dari sistem manajemen pada institusi pendidikan adalah suatu hal yang tidak tepat. Suatu pengukuran dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran mutu kualitatif dan kuantitatif, penetapan program-program kerja membutuhkan adanya suatu bentuk analisis kuantitatif yang tepat untuk dapat lebih mengoptimalkan sistem manajemen internal dari perusahaan.

Program Pelatihan Dua Hari ini akan sedikit banyak membantu bagi pengelolaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Adapun program pelatihan yang dimaksud terdiri atas:
(1) Pemahaman dimensi mutu
(2) Pemahaman klausul ISO 9001:2008
(3) Workshop untuk proses penyusunan dokumen
(4) Pemahaman tentang sistem dokumentasi

Diharapkan dengan mengikuti program pelatihan ini, pihak institusi pendidikan dapat mengembangkan pemahaman yang efektif terhadap penerapan Sistem ISO 9001:2008 di ruang lingkup pekerjaannya. (amarylliap@gmail.com, 08129269926)

Aplikasi ISO 9001 pada Institusi Pendidikan

Dalam kondisi saat ini, proses pengembangan terhadap sistem layanan dan kualitas output produk menjadi tantangan yang muncul pada seluruh perusahaan, organisasi maupun kelompok kerja baik itu yang terdapat pada sektor jasa maupun sektor manufacturing. Adalah menjadi suatu nilai penting dari institusi pendidikan, untuk dapat memastikan bahwa output jasa layanan pendidikannya memenuhi standar persyaratan, khususnya ISO 9001.

Perlukan institusi pendidikan untuk memiliki sertifikasi ISO 9001? Mengingat kebutuhannya tersebut, maka akan menjadi suatu strategi penting bagi organisasi untuk dapat mengoptimalkan sistem layanan output organisasi dalam bentuk Sistem ISO 9001. Lalu bagaimana langkah-langkah kerja yang harus dilakukan oleh organisasi.

Langkah Pertama: Kajian Organisasi
Adalah penting ketika suatu organisasi akan melakukan program sertifikasi untuk dapat memastikan bahwa sistem yang terbentuk adalah sistem yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan organisasi.

Langkah Kedua: Mendefinisikan Produk
Dalam konsep mutu, adalah sangat penting bagi organisasi untuk dapat mendefinisikan karakteristik produk-produk yang dihasilkan. Produk yang terbentuk dapat berupa produk internal yang terbentuk antar unit dalam organisasi dan produk output dari organisasi itu sendiri. Produk yang terdefinisi kemudian dilakukan proses pengendalian dengan memastikan sistem yang mengakomodasi aspek kualitas dari produk yang dimaksudkan tersebut.

Langkah Ketiga: Membentuk Tim ISO
Adalah sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memastikan adanya tim ISO yang bertanggung jawab dalam melakukan proses set up Sistem ISO 9001 yang bertanggung jawab dalam memastikan Sistem ISO termonitor sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Langkah Keempat: Menyusun Sistem Dokumentasi
Dalam ISO 9001, dokumen adalah unsur yang penting meskipun hal yang dimaksud adalah bukan yang menjadi poin utama untuk dapat memastikan bahwa Sistem Dokumentasi yang dimaksud dapat dipastikan untuk dapat memastikan bahwa sistem dokumentasi tersebut dapat diaplikasikan dalam organisasi.

Langkah Kelima: Proses implementasi
Organisasi harus memastikan bahwa kegiatan implementasi harus dijalankan, terdapat suatu konsep yang memastikan bahwa sistem yang dibuat akan menjadi sistem terukur yang dapat dianalisis dalam program manajemen.

Lakukan proses penyusunan Sistem ISO 9001 yang tepat dalam perusahaan, pastikan bahwa sistem yang dibuat sesuai dengan organisasi Anda dan yang terpenting dapat dijalankan secara efektif. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat dalam melakukan proses set up sistem dalam organisasi Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Key Performance Indicator (KPI) sebagai Metode dalam Pengukuran Kinerja Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

Adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang akan menjalankan program sertifikasi ISO 9001, untuk melakukan proses penetapan sasaran mutu. Sasaran Mutu adalah faktor penting yang menjai klausul mayor bagi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001. Agar sasaran mutu menjadi hal yang efektif, maka sangat penting dalam perusahaan untuk dapat mengoptimalkan program manajemen mutu tersebut ke dalam metode pengukuran kinerja KPI (Key Performance Indicator) berbasiskan BSC (Balanced Score Card).

Strategi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.

Manfaat Pertama: memberikan nilai evaluasi terhadap karyawan
Key Performance Indicator dapat diimplementasikan per jabatan dengan panduan sasaran mutu yang terintegrasi dengan kebutuhan karyawan. Secara terarah maka perusahaan dapat menjalankan suatu konsep pengukuran sinergi yang jelas dan mendapatkan nilai obyektif karyawan tersebut.

Manfaat Kedua: Mendapatkan data-data untuk menjalankan program perbaikan
Proses evaluasi terhadap kinerja karyawan yang tepat dapat menjadi modal strategis bagi perusahaan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan. KPI dapat memberikan analisis yang tajam terkait dengan bagaimana program perbaikan tersebut dapat dijalankan.

Mafaat Ketiga: Mengidentifikasi Pengukuran Visi dan Misi Perusahaan
Adalah menjadi suatu hal yang sangat bermanfaat untuk memastikan adanya suatu pengembangan visi dan misi yang terukur dan terimplementasi kepada masing-masing unit dan masing personel.

Kembangkan program manajemen dalam perusahaan Anda secara sinergis dan sistematis. Gunakan program dan sertifikasi ISO 9001 untuk dapat mengoptimalkan Sistem Manajemen Operasional perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pentingnya Perusahaan Kemasan Memiliki Sertifikat HACCP

Dalam konsep keamanan pangan, adalah sangat penting untuk mengendalikan seluruh resiko yang muncul bagi produk pangan itu sendiri. Adalah hal yang penting dalam industri pangan untuk dapat mengendalikan keamanan pangan pada seluruh aspek/ segi operasional yang dimiliki. Termasuk di dalamnya adalah aspek dari industri kemasan yang mendukung produk pangan itu sendiri.

Terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk mengembangkan sistem manajemen keamanan pangan pada industri kemasan:

(1) Kemasan posisi inner/ primer

Kemasan ini adalah kemasan yang merupakan material pengemas yang sangat penting karena mengalami kontak langsung dengan produk pangan. Produk pangan yang sudah diolah dengan memperhatikan suatu bentuk jaminan keamanan pangan khusus tentunya harus dipastikan juga terkemas dalam kemasan yang tidak mencemari produk.

(2) Kemasan luar (outer)

Meskipun tidak secara langsung memiliki kontak langsung dengan produk pangan, adalah hal yang sangat penting untuk lebih memperhatikan keamanan pangan dari kemasan khusus untuk produk ready to eat. Dalam beberapa hal, kemasan yang digunakan harus lebih memperhatikan resiko terhadap keamanan pangan. Mengingat bahwa produk ready to eat adalah jenis produk yang sangat bersiko tinggi akibat tidak ada pengolahan lanjutan setelah sampai di konsumen.

Apakah perusahaan Anda adalah produsen kemasan untuk industri pangan? Mulailah untuk menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan, untuk lebih meningkatkan nilai dari produk yang Anda supply. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan ISO 9001 bagi Industri Air Minum Dalam Kemasan

Berkaitan dengan adanya pembaharuan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penerbitan SNI bagi perusahaan air minum dalam kemasan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Bagi perusahaan air minum dalam kemasan ada baiknya untuk mengadakan pelatihan mengenai persyaratan ISO 9001 untuk industri Air Minum dalam Kemasan.

Pelatihan yang dijalankan selama dua hari akan membahas mengenai pemahaman terhadap klausul-klausul ISO 9001, proses penyusunan dokumentasi dan catatan mutu sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, serta bagaimana melakukan program implementasi klausul ISO 9001 dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam perusahaan secara tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Supplier Development Program

Banyak perusahaan yang melihat bahwa hubungan antara supplier dan perusahaan hanya dipastikan terprioritas pada keuntungan perusahaan saja, padahal terdapat aspek strategis yang penting yang perlu untuk dioptimalkan terkait dengan pengembangan strategi pada pemasok.

Dengan berkembangnya manajemen dari pemasok, secara pasti perusahaan juga menjalani suatu keuntungan dan perbaikan kualitas yang mampu masuk ke dalam pengembangan usahanya. Bagaimana perusahaan dapat menyusun sistem yang dapat mengembangkan nilai strategis dari pengembangan pemasok?

(1) Penerapan Sistem Seleksi yang Tepat
Dengan sistem seleksi yang tepat, perusahaan dapat secara obyektif dan strategis memilih pemasok yang akan masuk ke area proses operasional. Apabila secara bisnis, pemasok tersebut adalah pemasok tunggal yang sulit untuk tergantikan maka proses seleksi dapat dijalankan dengan sistem klasifikasi nilai/ grade.

(2) Program Pelatihan
Mengaplikasikan program pelatihan terintegrasi dan terpadu untuk dapat mengoptimalkan kapasitas dan kompetensi dari pemasok. Perusahaan ada baiknya meminta pemasok untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu, seperti ISO 9001 untuk dapat membantu meningkatkan kualitas dan menjamin konsistensi kualitas dari output produk yang ada pada pemasok.

(3) Audit Pemasok
Menjalankan fungsi audit sistem yang dijalankan oleh pemasok juga dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan hasil/output produk yang berkualitas baik. Ada baiknya kegiatan audit pemasok ini disusun dengan kriteria-kriteria yang mencakup dalam kegiatan sistem manajemen operasional perusahaan.

(4) Evaluasi Pemasok
Melakukan program evaluasi untuk dapat memastikan adanya pengukuran yang tepat terhadap kinerja pemasok selama pemasok tersebut menjalankan fungsi pasokan ke perusahaan.

Kembangkan sistem Supplier Development Program secara tepat, selain dapat membantu usaha Anda, sistem ini juga dapat membantu jaminan terhadap komitmen operasional pada usaha Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan Program Pest Control

Dalam industri pangan ataupun perikanan, permasalahan terhadap serangga adalah suatu permasalahan yang harus dipastikan terkendali dengan baik. Sistem dan pemahaman terhadap tata cara pengendaliannya harus dipastikan dapat meminimalkan resiko kontaminasi serangga yang masuk ke dalam sistem operasional proses.

Berkaitan dengan aplikasi pest control, terdapat 5 prinsip dasar yang sebaiknya menjadi bagian penting untuk dikedepankan ketika melakukan proses penanganan terhadap pengendalian serangga.

(1) Konsep pencegahan

Adalah penting bagi suatu unit usaha dalam industri pangan untuk memastikan bahwa pencegahan diajalankan. Proses mencegah serangga untuk masuk ke dalam area proses dapat dilakukan dengan cara menjalankan program sanitasi secara tepat dan optimal. Pemastian untuk mencegah dapat dijalankan dengan cara mengoptimalkan aspek GMP pada bagunan, dimana area proses terlindungi dari resiko masuknya serangga dari lingkungan sekitar.

(2) Sistem dan prosedur

Adanya sistem dan prosedur yang memastikan adanya pemantauan secara berkala berkaitan dengan fungsi trapping dan aplikasi koreksi yang dijalankan. Tahapan ini berguna untuk memastikan adanya suatu pengendalian terkait dengan adanya resiko masuknya serangga dan hewan pengganggu lainnya ke area kerja proses.

(3) Pelatihan dan kompetensi

Memastikan bahwa operator dan provider pelaksana kegiatan pest control telah memiliki aspek kompetensi dan sertifikasi yang memadai untuk mengakomodasi proses pencegahan terkait dengan penanganan serangga di lapangan.

(4) Analisis data

Proses inspeksi secara berkala dilakukan pada sistem yang telah dijalankan. Adanya pencatatan sangat penting untuk mengumpulkan data-data terhadap program pest control yang telah dijalankan. Statistika dapat digunakan untuk melakukan proses korelasi antara sistem yang dibuat dengan data yang didapat.

(5) Evaluasi Sistem

Memastikan efektifitas terkait dengan pelaksanaan program pest control. Penetapan tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan data untuk dapat melihat bagaimana proses pest control dijalankan secara optimal.

Bagaimana dengan aplikasi pest control di perusahaan Anda? Lakukan pengembangan referensi eksternal yang tepat untuk mengaplikasikan program pest control sebagai nilai penting untuk mengoptimalkan pengendalian terhadap serangga. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Perlukah Perusahaan Memiliki Sertifikat ISO? Refreshment Implementasi Sistem

Banyak perusahaan yang salah dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan proses pengambilan sertifikat ISO, dimana perusahaan-perusahaan tersebut melakukan proses pengambilan sertifikat hanya untuk kebutuhan tertentu saja yang nota bene untuk mengembangkan pemasaran usaha mereka bukan kepada peningkatan terhadap internal perusahaan.  Lalu apa manfaat dari suatu program sertifikasi itu sendiri?

(1) Proses penyusunan sistem dalam perusahaan

Standar dari ISO itu sendiri merupakan suatu bentuk pengembangan dari suatu sistem operasional dalam perusahaan.  Dimana sistem yang sudah dibentuk dipastikan teraudit untuk dapat terevaluasi sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan dalam Standar ISO itu sendiri.

(2) Proses pengukuran proses kerja
Dalam penerapan ISO, evaluasi dengan metode terukur menjadi suatu bentuk persyaratan untuk dapat melihat bahwa budaya untuk memastikan perbaikan secara terus menerus dilakukan. Proses evaluasi dilakukan secara rutin sebagai bentuk untuk memastikan bahwa proses tindak lanjut dijalankan untuk memastikan pencapaian target berikutnya dapat secara terus menerus dijalankan.

(3) Perbaikan pengembangan budaya perusahaan
Penerapan ISO, dapat memberikan dampak positif dalam arti pengembangan profesionalisme dan memastikan adanya budaya pembelajaran yang tidak pernah berhenti dalam perusahaan. Budaya pembelajaran ini dijalankan untuk dapat memastikan bagaimana suatu perusahaan dapat menyusun suatu mekanisme perbaikan agar perbaikan dari unit usaha dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan.

Bagamana dengan perusahaan Anda sendiri, apabila perusahaan Anda sudah menjalankan implementasi sistem ada baiknya dilakukan refreshment implementasi agar target dari aplikasi penerapan sistem tidak hanya sekedar sertifikasi saja. (Amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Menyusun ISO 9001

Apakah perusahaan Anda tertarik untuk menerapkan ISO 9001? Banyak perusahaan melihat kepentingan penyusunan ISO 9001 adalah hanya untuk kebutuhan sertifikasi saja sehingga menyerahkan seluruh penyusunan ISO 9001 kepada konsultan dan berharap bahwa konsultan yang dapat mengerjakan seluruhnya.  Mungkin benar, apabila tujuan akhir dari perusahaan adalah untuk mendapatkan sertifikasi, namun apabila tujuan dari program ini adalah untuk pemeliharaan dan perbaikan perusahaan, tentunya peranan konsultan harus menjadi pertimbangan utama.

repasil071200188

Dalam menjalankan fungsi dalam proses pengembangan sistem sertifikasi ISO 9001, perusahaan dapat mengalokasikan peranan konsultan adalah sebagai berikut:

(1) Trainer dalam penyusunan Sistem ISO 9001 dan Internal Audit

Dalam menyusun program ISO 9001, pastikan karyawan perusahaan mendapatkan informasi yang jelas dalam proses aplikasi standar klausul ISO 9001 dalam organisasi.  Memahami inti dasar dari manfaat ISO 9001 dan bagaimanan mengaplikasikan klausul-klausul yang ada dalah nilai yang penting dibandingkan dengan hanya memahami standar klausul secara text book referensi.

(2) Fungsi konsultan dalam membantu proses pemecahan masalah

Tujuan utama bagi perusahaann yang harus dipahami bukanlah hanya ISO 9001 saja, namun juga harus mempertimbangkan target untuk memperbaiki aspek strategi bisnis yang ada dalam perusahaan itu sendiri.  Penggunaan ISO 9001 sebagai sarana pengkajian dan perumusan ulang terhadap sistem yang dibentuk dalam organisasi memberikan pengaruh yang positif dibandingkan hanya dengan sekedar lembaran sertifikasi.  Pengalaman dan teknik pemecahan masalah adalah hal penting yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memastikan proses pemecahan masalah dijalankan oleh organisasi/ perusahaan.

(3) Fungsi Pendampingan dan Pengarahan Aplikasi Sistem

Inilah hal yang sangat penting dijadikan patokan mengenai bagaimana suatu sistem dapat dijalankan tanpa mengesampingkan pola kerja dan budaya lama yang sudah terbentuk.  Banyak perusahaan akhirnya menggunakan Sistem ISO 9001 hanya sebagai “sistem sampingan” artinya proses yang ada hanya sebagian dimanipulasi mengikuti Sistem ISO 9001, namun sistem aktualnya sangatlah jauh berbeda.  Fungsi dan peranan konsultan dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan strategis yang dapat secara tepat dan akurat menciptakan konsep strategis dari suatu aplikasi sistem yang ada.

Siasatilah penggunaan konsultan ISO dalam perusahaan, manfaatkan secara strategis jasa konsultan ISO ke dalam program perbaikan bisnis dalam organisasi Anda tidak hanya sekedar untuk mendapatkan proses sertifikasi saja. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengoptimalkan program sertifikasi ISO 9001 dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)