Strategi Menangani Krisis Manajemen Selama Pandemi

Saat ini banyak perusahaan yang mengalami masa yang sulit dan memiliki banyak tantangan dalam menghadap Pandemi . Bahkan beberapa perusahaan perusahaan membentuk Crisis Centre yang bertujuan untuk melakukan proses penanganan krisis yang dimaksud.

Dalam pengelolaan krisis manajemen ini, perusahaan harus memastikan adanya suatu Sistem Manajemen Krisis yang tepat, khususnya terkait dengan keberlangsungan bisnis yang ada pada perusahaan Anda. Berikut ini beberapa tahapan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan selama menghadapi masa pandemi tersebut.

(1) Mengidentifikasi Resiko

Lakukan atas setiap resiko yang muncul terkait dengan keberlangsungan bisnis perusahaan. Resiko seperti keberlangsungan order, penjadwalan ulang kegiatan serta penanganan atas kebutuhan dan kepentingan pihak terkait menjadi nilai penting untuk diidentifikasi.

(2) Menyusun Program Pengendalian Resiko

Menetapkan program-program yang dapat dipergunakan dalam proses pengendalian resiko yang dapat dilakukan. Bagaimana program dijalankan, penetapan atas tim yang menjalankan program pengendalian resiko tersebut.

(3) Menyusun Tim dan Mekanisme Pelaksanaan Resiko

Menyusun tim penanggung jawab serta bagaimana pelaksanaan resiko dijalankan.  Pengembangan fungsi pihak ketiga dan peranan keterlibatan atas pelanggan menjadi nilai yang penting bagaimana pengendalian resiko tersebut dijalankan.

Hal yang terpenting bagi perusahaan adalah menjaga keselamatan dan kesehatan dari manajemen dan karyawan perusahaan secara tepat.  Lakukan penetapan skala analisis pada resiko yang terburuk sekalipun.

Penggunaan referensi eksternal yang tepat dapat perusahaan pergunakan untuk mencegah perusahaan dari resiko bisnis yang paling beresiko. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk melakukan pengelolaan resiko pada bisnis Anda selama Pandemi  ini. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun Job Description yang Tepat dan Efektif

Dalam penerapan sistem operasional, tersedianya Job Description adalah hal yang utama yang menjadi panduan dalam pelaksanaan sistem.  Namun dalam kondisi aktualnya, banyak perusahaan memiliki hambatan terbesar terkait dengan Job Description. Lalu bagaimana menyusun Job Description yang tepat dalam perusahaan?

Berikut ini adalah langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam menyusun Job Description.

(1) Menganalisis Business Process

Memetakan proses yang dijalankan perusahaan, serta mempelajari alokasi penempatan jabatan dalam business process tersebut.

(2) Mengidentfikasi Struktur Organisasi

Melakukan kajian atas penempatan jabatan dalam struktur. Proses analisis atas target serta tujuan dari jabatan tersebut dalam struktur organisasi adalah hal penting untuk menjadi pertimbangan.

(3) Melakukan Evaluasi Jabatan

Lakukan proses evaluasi atas detail pekerjaan yang dijalankan dalam perusahaan. Konsekuensi dan tanggung jawab penting yang dijalankan dalam jabatan tersebut. Melakukan evaluasi atas authorisasi yang dijalankan dalam jabatan tersebut.

(4) Menyusun Uraian Jabatan

Memastikan bahwa dalam penulisan atas uraian jabatan ini adalah sesuai dengan aktual dan strata jabatan yang dijalankan. Memastikan tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan antar jabatan. Ada baiknya proses menyusun uraian jabatan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

(5) Melakukan Evaluasi Target Kinerja

Penetapan uraian terkait dengan target kinerja menjadi bagian penting dalam menyusun uraian jabatan. Lakukan evaluasi untuk memastikan bahwa informasi yang terdapat dalam uraian kerja tersebut mampu untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Bagaimana perusahaan Anda menyusun uraian jabatan (Job Description)? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk menyusun uraian jabatan dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Dapatkah Budaya Perusahaan Diubah?

Salah satu hal yang menarik dikaji untuk melihat mengapa beberapa perusahaan dari yang sebelumnya berada pada no urut merk rendah mampu melejit untuk mencapai no urut wahid.  Hasil penelaahan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menigkatkan aspek fleksibilitas untuk mampu bersaing dalam merebut konsumen.

Dalam era milenial ini, ada beberapa catatan yang mau tidak mau dan suka ataupun tidak suka harus dijadikan bagian dari bagaimana perusahaan menjalankan perubahan di dalam organisasi.  Salah satu mekanisme penting dan signifikan yang dapat dijalankan perusahaan adalah dengan mengembangkan budaya perusahaan.

Lalu bagaimana bila budaya perusahaan itu sendiri yang akan dilakukan perubahan?

Menjadi hal yang sangat menarik bagaimana pola perubahan budaya perusahaan harus menjadi bagian penting. Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan proses perubahan budaya dalam perusahaan.

(1) Mendefinisikan Budaya Secara Tepat

Aktualnya budaya perusahan tidak hanya berupa semboyan tertulis yang setiap harinya harus diingat dan dihapalkan. Budaya sendiri menjadi dasar filosofi dalam pembentukan karakter perusahaan serta individu yang ada dalam perusahaan.

(2) Penyusunan Karakter Perusahaan

Karakter perusahaan disusun sebagai bentuk penjabaran dari nilai-nilai yang termuat pada budaya. Perumusan dalam bentuk aspek-aspek kompetensi. Identifikasi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk selang (grade) kompetensi yang kemudian harus diimplementasikan kepada karyawan,

(3) Penyusunan Kompetensi Karyawan berbasiskan Nilai Perusahaan

Menjalankan proses penetapan terkait dengan seluruh penetapan nilai perusahaan yang dijabarkan menjadi kompetensi sumber daya manusia.  Bagaimana status penjabaran dari kompetensi tersebut didefinisikan dan diaplikasikan? Penyusunan atas kamus kompetensi menjadi bagian penting dalam memastikan keselaran antasa kompetensi dengan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan.

(4) Melakukan Proses Transformasi SDM

Penekanan atas transformasi dijalankan dengan menyeimbangkan antara sistem dan leadership.  Perkuatan harus dijalankan searah untuk memastikan aspek maksimal terkait dengan bagaimana sistem secara konsisten dijalankan. Memastikan secara terus-menerus bagaimana transformasi dijalankan adalah nilai penting untuk mengelola perusahaan dalam melakukan proses perubahan transformasi SDM.

(5) Membudayakan Merk Perusahaan Pada Karyawan

Tidak sedikit perusahaan memberikan catatan penting bagaimana merk perusahaan dapat terikat kepada diri karyawan.  Memastikan pentingnya penetapan kode etik serta manajemen kepegawaian yang tepat dapat memberikan nilai penting bagaimana proses knowledge dijalankan secara tepat dan terus menerus sehingga dapat “memaksa” karyawan menjadi satu merk.

Bagaimana perusahaan Anda melakukan perubahan budaya perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan pengelolaan budaya perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Langkah Untuk Meningkatkan Profesionalisme pada Perusahaan Keluarga

Mengelola perusahaan keluarga adalah suatu tantangan tersendiri. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia adalah perusahaan keluarga. Lalu bagaimana langkah yang tepat yang dapat dilakukan oleh perusahaan keluarga untuk dapat menjadi lebih profesional?

(1) Perbaikan Sistem

Salah satu hal yang perlu diubah dari perubahan keluarga adalah melakukan proses desain proses yang sebelumnya sentralistik dan bersifat personal menjadi sistem.  Perbaikan sistem juga melibatkan dari perbagikan organisasi, authorisasi serta tanggung jawab operasional.

Salah satu kelemahan dari perusahaan keluarga adalah proses pengambilan keputusan yang biasanya bersifat subyektif.  Bagaimana perusahaan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data yang faktual serta analisis yang sistematis.

(2) Performance Based Management

Proses pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) dilakukan pengelolaan berdasarkan pada performa kinerja.  Program penilaian karyawan sebaiknya dijalankan berdasarkan penilaian obyektif yang terukur pada individu karyawan yang dimaksud.

(3) Transparant Business Management

Profesionalisme memaksa perusahaan untuk menjalankan business yang transparan. Karyawan harus dibawa ke arah pencapaian target yang tepat.  Lakukan penjelasan atas arahan dan tujuan yang akan dicapai untuk memaksimalkan pengembangan bisnis yang tepat.

Siapkah perusahaan Anda untuk menjalankan proses perbaikan perusahaan agar menjadi lebih profesional. Lakukan langkah terkait dengan pencarian referensi eksternal yang tepat dalam perbaikan sistem yang profesional dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategi Cost Recovery dalam Bisnis

Kekuatan perusahaan terkadang tidak hanya terukur dari seberapa besar omset yang tercapai ataupun seberapa besar nilai keuntungan yang diterima. Bentuk business agility yang menantang bagi perusahaan saat ini adalah bagaimana mengembalikan biaya yang dialokasikan dalam proses operasional perusahaan untuk kemudian dilakukan pengembalian. Lalu bagaimana program cost recovery dapat dijalankan dalam perusahaan.

(1) Pengembalian Biaya dalam Bentuk Keuntungan

Proses pengembalian biaya dijalankan dalam bentuk keuntungan yang dijalankan dalam bentuk nilai yang dimasukkan ke dalam komponen harga produk. Namun, hal yang perlu diingat bahwa tidak seluruh komponen biaya dapat dialokasikan dalam bentuk nilai komponen harga produk. Biaya yang dimasukkan ke dalam komponen harga adalah biaya yang langsung terkait dengan pembuatan produk.

(2) Pengembalian Biaya dalam Bentuk Investasi Merk Produk

Strategi ini dapat dijalankan perusahaan untuk nilai pengembalian jangka panjang. Investasi dalam bentuk merk ataupun loyalitas pelanggan adalah biaya pengembalian biaya yang penting dijalankan. Dengan adanya nilai investasi merk yang tepat maka proses siklus produk akan terjaga.

(3) Pengembalian Biaya dalam Bentuk Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)

Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah biaya dapat menjalankan program recovery. Pengembalian biaya dapat berbentuk produktifitas karyawan, selain itu faktor keterikatan karyawan dalam bentuk rasa memiliki menjadi bagian penting.

Pastikan perusahaan selalu mempertimbangkan pengembalian biaya yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk menjalankan program cost recovery yang tepat dalam organisasi/ perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Pengelolaan Manajemen Strategis dalam Perusahaan

Dalam melakukan proses pengelolaan manajemen, perusahaan seringkali menemukan kesulitan/ permasalahan.  Masalah yang  muncul secara runut dapat menyebabkan hilangnya arah strategis perusahaan dalam melakukan proses pencapaian target.  Untuk dapat menjalankan arah yang tepat dalam melakukan proses pengelolaan bisnis yang tepat.

Lalu bagaimana peranan konsultan dalam menjalankan perbaikan strategis dalam perusahaan?

(1) Desain Sistem

Tidak terdapat perusahaan yang menjalankan konsep ideal sesuai dengan buku manajemen. Konsultan harus mampu mengupayakan terbentuknya sistem yang efektif bagi perusahaan dengan seluruh sumber daya yang dimiliki. Melakukan analisis dan menjalankan program mix and match yang tepat dalam memastikan desain sistem terbentuk sesuai dengan arahan strategis.

(2) Mengukur Kemampuan Perusahaan

Ada baiknya konsultan dan perusahaan melakukan proses komunikasi dengan perusahaan dan melakukan analisis kemampuan perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan terkait dengan kajian strategis. Salah satu kajian strategi yang penting bagi perusahaan adalah melakukan proses pengendalian resiko. Memastikan bahwa arah dan tujuan perusahaan tercapai sesuai dengan target rasional.

(3) Program Pendampingan

Pendampingan yang dilakukan oleh konsultan bisa dilakukan dengan beberapa teknik, seperti coaching ataupun intervensi proses.  Bagaimana proses dalam perusahaan bisa menyerap dan bersinergi dengan sistem untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan adalah tepat dan efektif.

(4) Proses Evaluasi dan Kajian Bisnis

Konsultan dapat menjalankan fungsi untuk melakukan check up kondisi bisnis Anda. Melakukan seluruh analisis apakah perusahaan memiliki potensi yang memadai untuk terus berkembang ataupun perubahan strategi bila mengingat tingkat resiko bisnis yang semakin tinggi. Melakukan proses rekomendasi agar perusahaan menjalani proses “naik kelas” menjadi lebih baik.

Memahami peranan konsultan dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan perusahaan adalah hal yang perlu dianalisis sebelum menjalankan proyek perbaikan.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk menjawab seluruh masalah yang ada dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Langkah dalam Menyusun SOP untuk Restoran dan Kafe

Apakah saat ini Anda adalah pengusaha restoran atau kafe? Adalah menjadi hal yang sangat penting bagi usaha Anda untuk menyusunkan adanya Sistem Operasional yang dapat dipergunakan panduan dalam proses bekerja. Untuk dapat memastikan bahwa sistem dalam bisnis Anda berjalan dengan baik, penggunaan sistem adalah suatu metode

Manfaat dalam penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) dalam bisnis Restoran dan Kafe tidak hanya dipergunakan untuk menertibkan aturan kerja saja namun juga dapat dipergunakan untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana standarisasi pelayanan maupun pengendalian budget bisa dijalank secara tepat dan akurat.

Lalu bagaimana langkah yang tepat bagi bisnis restoran dan kafe untuk menjalankan proses penyusunan SOP.

Langkah Pertama: Mengidentifikasi Desain Produk

Dalam bisnis retail kuliner, penetapan atas konsep adalah bagian penting dalam mendesain sistem. Bagaimana desain atas produk disusun dengan tepat untuk melakukan titik awal dari proses sistem yang dijalankan.

Langkah Kedua: Melakukan Analisis Budget Operasional

Desain produk ditetapkan untuk melihat segmentasi pasar. Penetapan atas segmentasi tersebut menjadi bagian penting terkait dengan bagaimana desain sistem akan dijalankan. Memastikan bahwa landasan atas sistem terbentuk secara tepat dan akurat.

Langkah Ketiga: Menyusun Business Process

Berawal dari budget, dilakukan proses penetapan atas business process yang dimaksudkan tersebut. Menetapkan setiap detail atas tahapan proses yang dijalankan menjadi urutan proses yang berkesinambungan. Perusahaan harus dapat memastikan bahwa seluruh tahapan proses terjelaskan dalam business process yang dimaksudkan tesebut.

Langkah Keempat: Penetapan Tahapan Proses dalam SOP

Menyusun secara detail terkait dengan sistem manajemen operasional yang akan dijalankan oleh perusahaan. Bagaimana setiap elemen dari proses mampu menstimulasi pergerakan cashflow dalam perusahaan. SOP atas penjualan, pelayanan serta peningkatan pasar menjadi bagian penting dalam pengembangan bisnis.

Langkah Kelima: Pengembangan Program Pelatihan

Salah satu tahapan penting adalah bagaimana proses pelatihan dijalankan. Memastikan bahwa konsep dapat terimplementasi menjadi tugas penting dan tidak mudah. Pengembangan program-program pelatihan dan bagaimana konsep dapat teralisasi pada satuan unit proses.

Bagaimana dengan konsep pengembangan dari bisnis retoran dijalankan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam pengembangan bisnis food service. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Proses Peningkatan Produktifitas Output Perusahaan Melalui 5 R

Banyak perusahaan saat ini melihat 5 R hanya sebagai bentuk pengembangan budaya organisasi.  Memperbaiki kinerja SDM (Sumber Daya Manusia) adalah salah satu bentuk dari bagaimana 5 R dapat berperan, namun banyak yang melupakan bahwa program 5 R dapat dipergunakan untuk meningkatkan produktifitas kerja, khususnya dalam bidang industri.  Lalu bagaimana 5 R itu sendiri dapat meningkatkan produktifitas?

(1) Menertibkan Status Lean Process

Banyak perusahaan yang melupakan bahwa kapasitas yang termuat dalam sistem lean process harus dapat dipastikan adalah steril.  Mengingat tahapan ini adalah keterbatasan dari proses.  Apabila 5 R tidak dijalankan, maka area-area yang menjadi lean point tidak menjadi steril dan menjadi permasalahan untuk mencapai produktifitas tinggi dalam proses produksi.

(2) Memperbaiki Sistem Pengukuran Produktifitas

Konsep 5R melibatkan perbaikan atas sistem operasional yang visible. Dimana proses pengukuran atas hasl produktifitas dapat terukur secara nyata. Aspek yang terlihat ini dapat membantu karyawan dalam melakukan evaluasi atas status hasil output operasional perusahaan. Sehingga proses pengukuran dan pencapaian target menjadi lebih terukur.

(3) Mengendalikan Evaluasi Kinerja Karyawan

5 R dapat dipergunakan sebagai metode untuk melihat kinerja tim dan personel individu. Menjaga mekanisme kinerja selalu berjalan sesuai dengan standar yang dipersyaratkan. Bagaimana pola kinerja tetap terjaga dalam sistem yang akurat.

Bagaimana dengan penerapan 5R dalam perusahaan Anda? Dapatkan manfaat terbesar terkait dengan penerapan 5 R dalam perusahaan Anda, lakukan proses pencarian referensi yang tepat untuk penerapan 5R dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Aplikasi ISO 9001 pada Institusi Pendidikan

Dalam kondisi saat ini, proses pengembangan terhadap sistem layanan dan kualitas output produk menjadi tantangan yang muncul pada seluruh perusahaan, organisasi maupun kelompok kerja baik itu yang terdapat pada sektor jasa maupun sektor manufacturing. Adalah menjadi suatu nilai penting dari institusi pendidikan, untuk dapat memastikan bahwa output jasa layanan pendidikannya memenuhi standar persyaratan, khususnya ISO 9001.

Perlukan institusi pendidikan untuk memiliki sertifikasi ISO 9001? Mengingat kebutuhannya tersebut, maka akan menjadi suatu strategi penting bagi organisasi untuk dapat mengoptimalkan sistem layanan output organisasi dalam bentuk Sistem ISO 9001. Lalu bagaimana langkah-langkah kerja yang harus dilakukan oleh organisasi.

Langkah Pertama: Kajian Organisasi
Adalah penting ketika suatu organisasi akan melakukan program sertifikasi untuk dapat memastikan bahwa sistem yang terbentuk adalah sistem yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan organisasi.

Langkah Kedua: Mendefinisikan Produk
Dalam konsep mutu, adalah sangat penting bagi organisasi untuk dapat mendefinisikan karakteristik produk-produk yang dihasilkan. Produk yang terbentuk dapat berupa produk internal yang terbentuk antar unit dalam organisasi dan produk output dari organisasi itu sendiri. Produk yang terdefinisi kemudian dilakukan proses pengendalian dengan memastikan sistem yang mengakomodasi aspek kualitas dari produk yang dimaksudkan tersebut.

Langkah Ketiga: Membentuk Tim ISO
Adalah sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memastikan adanya tim ISO yang bertanggung jawab dalam melakukan proses set up Sistem ISO 9001 yang bertanggung jawab dalam memastikan Sistem ISO termonitor sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Langkah Keempat: Menyusun Sistem Dokumentasi
Dalam ISO 9001, dokumen adalah unsur yang penting meskipun hal yang dimaksud adalah bukan yang menjadi poin utama untuk dapat memastikan bahwa Sistem Dokumentasi yang dimaksud dapat dipastikan untuk dapat memastikan bahwa sistem dokumentasi tersebut dapat diaplikasikan dalam organisasi.

Langkah Kelima: Proses implementasi
Organisasi harus memastikan bahwa kegiatan implementasi harus dijalankan, terdapat suatu konsep yang memastikan bahwa sistem yang dibuat akan menjadi sistem terukur yang dapat dianalisis dalam program manajemen.

Lakukan proses penyusunan Sistem ISO 9001 yang tepat dalam perusahaan, pastikan bahwa sistem yang dibuat sesuai dengan organisasi Anda dan yang terpenting dapat dijalankan secara efektif. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat dalam melakukan proses set up sistem dalam organisasi Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan Team Building di dalam Perusahaan

Banyak perusahaan yang salah dalam melakukan proses pembentukan kinerja tim di dalamn perusahaannya.  Bahkan hal yang paling serius untuk dipahami bahwa, banyak komponen individu yang berada dalam perusahaan itu sendiri tidak mengerti artinya team building, sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk bekerja sendiri-sendiri dan tidak berjalan secara sinergis untuk mencapai tujuan yang sama.

Program pelatihan ini merupakan suatu bentuk cara menyusun tim kerja Anda menjadi suatu bentuk tim kerja yang efektif untuk mencapai tujuan. Siapa saja yang dapat menjadi peserta pelatihan? Jawabannya adalah seluruh komponen perusahaan, dapat ikut serta menjadi bagian dari program pelatihan yang kami berikan tersebut.

(1) Pemahaman mekanisme kerja kelompok

Program pelatihan team building yang tepat dapat mengantarkan perusahaan untuk mencapai target kerja yang optimal.  Dalam program pelatihan yang diadakan dalam waktu tiga hari, peserta pelatihan dilakukan proses pengembangan kondisi sebagai komponen individual dan komponen kelompok. Peserta pelatihan dapat secara maksimal dan optimal dengan cara memahami proses dari dirinya sebagai individu menjadi dirinya sebagai kelompok.  Dimana banyak permasalahan yang terkait dengan

kinerja individu dapat dipecahkan dalam kelompok.

(2) Pemahaman Teknik Pemecahan Masalah

Peserta pelatihan belajar dengan melakukan teknik pemecahan masalah secara berkelompok yang efektif dan optimal. Dimana proses pemecahan masalah ini dilakukan dengan budaya kerja bersama yang positif dikembangkan dalam perusahaan.

Metode pelatihan adalah dengan typical pelatihan outbound, dimana peserta pelatihan belajar untuk menyatukan visi dari tugas yang bersifat individual assignment menjadi group assignment.  Menarik bukan?

(amarylliap@gmail.com, 08129369926)