5 Hal Penting dalam Mendesain Fungsi PPIC dalam Industri

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing, penyusunan fungsi PPIC dalam industri adalah penting dan kritikal. Hal ini mempertimbangkan bahwa PPIC menjadi bagian penting untuk mengakomodasi kebutuhan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga seluruh order dapat terealisasi dengan tepat dan baik. Untuk mengendalikan sistem yang dijalakan tersebut, perusahaan dapat menyusun fungsi yang terkait dengan pengendalian atas penjadwalan atas kegiatan produksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah 5 (lima) hal penting yang harus diprhatikan perusahaan ketika mendesain fungsi PPIC.

(1) Mempertimbangkan Sarana dan Prasarana Perusahaan

Menetapkan standar terkait dengan perencanana produksi harus mempertimbangkan kondisi fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kapasitas stock dan kapasitas produksi. Hal ini menjadi pertimbangan kuat terkait dengan bagaimana perusahaan harus memastikan bahwa kesesuaian tersebut dapat dijalankan dengan tepat dan maksimal.

(2) Kapasitas dari Supplier/Vendor

Bagaimana supplier/ vendor dapat bertanggung jawab dalam memastikan bahwa barang yang disupply sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Penentuan atas kapasitas dari vendor tersebut akan menentukan bagaimana proses pengiriman bahan baku masuk ke dalam perusahaan untuk kemudian dihitung sebagai waktu tunggu untuk proses produksi.

(3) Tahapan Proses Produksi

Detail atas tahapan proses produksi menjadi hal penting dalam penetapan desain alir proses serta pencatatan administrasi terkait dengan kegiatan produksi. Penetapan stock awal dan stock akhir pada setiap tahapan proses menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan dalam kegiatan dan proses produksi. Kegiatan proses produksi harus dipastikan untuk menjadi bagian yang dikelola dengan tepat termasuk di dalamnya adalah stock managementnya.

(4) Sistem Inventory dan Pengiriman barang

Penetapan atas proses pengelolaan pergudangan serta pengiriman barang menjadi bagian penting untuk dihitung dan menetapkan tahapan dari persiapan pengiriman serta menjaga asupan produk yang masuk ke dalam inventory. Persiapan pengiriman harus dilakukan untuk dapat melihat bagaimana proses penanganan dan pengelolaan barang dijalankan secara efektif.

(5) Evaluasi dan Pengendalian Proses

Perusahaan diharapkan menetapkan periode evaluasi yang harus dijalankan serta bagaimana proses pengendalian proses dilakukan pada setiap tahapannya. Pemeriksaan serta proses verifikasi dilakukan untuk dapat melihat bagaimana proses tersebut dijalankan dengan tepat dan efektif. Pengecekan atas status pengendalian perlu menjadi perhatian penting untuk memastikan bahwa seluruh proses terkendali dengan tepat.

Bagaimana pengembangan unit kerja PPIC di perusahaan Anda. Lakukan proses pengendalian dan pengembangan terkait dengan departemen PPIC dalam perusahaan secara tepat. (amaryllliap@gmail.com, 08129369926)

Mendesain Activity Based Cost Pada Sektor Jasa

Struktur activity based cost adalah solusi yang tepat dalam perusahaan untuk dapat mengalihkan biaya ke dalam aspek yang produktif. Perhitungan dilakukan dengan melihat seberapa besarnya alokasi atas biaya dijalankan untuk menghasilkan suatu produk atas jasa yang dihasilkan. Adapun perhitungan yang dilakukan dalam activity based cost terlihat lebih efisien apabila dibandingkan dengan komposisi sistem pembiayaan konvensional, khususnya pada sektor jasa, proses penyusunan activity based cost menjadi langkah yang paling tepat dalam menghasilkan solusi bagi perusahaan.

Untuk mendesain acitivity based cost pada sektor jasa, ada baiknya perusahaan menjalankan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Mendesain Business Process

Perusahaan memetakan business process yang dijalankan dalam perusahaan, baik hal itu menyangkut pada proses yang terkait dengan kegiatan utama (core process) maupun kegiatan pendukung (support process). Lakukan proses analisis atas setiap tahapan proses yang ada serta memastikan tidak terdapat tahapan yang terlewatkan.

(2) Menghitung Komponen Biaya Dalam Proses

Lakukan proses perhitungan komponen biaya yang ada dalam proses yang dimaksud. Perhitungan ini meliputi atas waktu yang dipergunakan, sumber daya, kapasitas dari suatu proses serta memetakan biaya yang harus diperhitungkan apabila terdapat kegagalan pada proses yang dimaksud.

(3) Mengukur Output Proses

Output proses menentukan perhitungan nilai yang akan dipertimbangkan dalam penetapan biaya yang dimaksud. Sedikit berbeda dengan manufacturing, output proses yang teridentifikasi pada sektor jasa dikalkulasikan dalam bentuk tangible factor (nilai transaksi pelanggan) dan intangible factor (salah satunya loyalitas pelanggan). Perusahaan sebaiknya mengukur dan mengidentifikasi kedua output process tersebut sebagai suatu proses dalam pencapaian target serta standar pembiayaan yang dilakukan.

Dalam pengelolaan bisnis dalam perusahaan, ada baiknya perusahaan mencari dan mengembangkan inovasi yang tepat. Perubahan pengelolaan pembiayaan dengan pendekatan proses dapat menjadi salah satu pertimbangan yang dapat perusahaan lakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan perusahaan secara tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategi Efisiensi yang Tepat Dalam Perusahaan

Dalam kondisi dimana perusahaan mengalami banyak tantangan secara bisnis, salah satu konsep bertahan yang paling efektif adalah menjalankan efisiensi. Namun tidak sedikit perusahaan mengalami permasalahan dari pelaksanaan strategi efisiensi yang tidak tepat. Untuk dapat memnimalkan dampak negatif dari efisiensi, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

(1) Memilah Budget Biaya dengan Tepat

Biaya yang harus benar-benar diminimalkan adalah biaya yang tidak bersifat produktif. Namun bukan berarti menghilangkan biaya pengendalian perusahaan. Pengalihan dalam bentuk teknologi mungkin terlihat memberikan investasi tinggi, namun apabila dapat meningkatkan produktifitas dan meminimalkan resiko bisnis mungkin menjadi tepat untuk dapat dipertimbangkan.

(2) Mengembangkan Program Peningkatan Produktifitas

Memastikan bahwa program peningkatan atas produktifitas pada setiap lini operasional dijalankan. Dalam bidang manufacturing, adalah tidak bijaksana melakukan efisiensi atas budget maintenance ataupun pengembangan SDM yang terkait dengan peningkatan produktifitas.

(3) Melakukan Efisiensi Perusahaan Secara Total

Apabila perusahaan terpaksa menutup operasionalnya dan tidak terdapat alternatif dalam pengembangan usaha lainnya. Maka langkah efisiensi perusahaan secara total dapat dilakukan. Namun ada baiknya sebelumnya menjalankan hal tersebut, perusahaan membangun Business Continuity Plan untuk mempertimbangkan recovery business setelah efisiensi total dijalankan.

Bagaimana perusahaan Anda melakukan proses penyusunan program efisiensi? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Kesalahan Perusahaan dalam Penerapan Sistem ISO 9001

Saat ini banyak perusahaan yang telah memiliki Sistem ISO 9001, namun dalam kondisi aktualnya penerapan atas Sistem ISO 9001 itu sendiri tidak berjalan dengan tepat dan efektif. Lalu dimana letak kesalahan dalam penerapan Sistem ISO 9001 yang dijalankan oleh perusahaan. Berikut ini adalah 5 (lima) kesalahan yang muncul dari ketidaktepatan penerapan Sistem ISO 9001.

(1) Pemahaman Atas Pentingnya Sistem ISO 9001

Beberapa perusahaan memiliki kesalahan dalam memahami penting dan manfaat dari Sistem ISO 9001. Sehingga memunculkan persepsi bahwa penerapan Sistem ISO 9001 hanya berkaitan dengan aspek dokumentasi dan pencatatan yang bersifat normatif. Ada baiknya perusahaan melihat bahwa ISO 9001 adalah alat improvement yang efektif dalam perusahaan. Dimana seluruh resiko yang muncul dapat terkendali serta adanya pengukuran dalam organisasi yang tepat.

(2) Minimnya Partisipasi dalam Perusahaan

Beberapa perusahaan menjalankan ISO 9001 terbatas hanya kepada beberapa kelompok karyawan. Sosialisasi tidam berjalan efektif, hal ini dapat berakibat dari proses implementasi yang berjalan sekedarnya. Ada baiknya perusahaan memaksimalkan setiap individu dalam perusahaan untuk mengimplementasikan sistem secara maksimal.

(3) Keterbatasan Metode Pengukuran

Orientaai sistem yang dijalankan dalam perusahaan sangat terbatas. Konsep pengukuran tidak berjalan secara maksimal dalam perusahaan. Perusahaan hanya menjalankan sistem operasional tanpa adanya pengukuran kinerja yang efektif.

(4) Siklus Pembelajaran yang Tidak Tuntas

Salah satu pelaksana dari sistem adalah individu. Dalam beberapa hal, individu tidak mendapatkan bekal pelatihan yang maksimal, sesuai dengan kebutuhan kompetensinya. Hal ini menyebabkan konsep kesadaran dan kepemimpinan tidak berjalan secara maksimal dalam perusahaan.

(5) Pengelolaan Stakeholder yang Tidak Optimal

Bagaimana proses pengelolaan atas stakeholder sebagai fungsi supppydalam sisitem berjalan? Ketiadaan sistem serta aturan yang jelas dalam perusahaan yang terjait atas stakeholder mampu menyebabkan sistem tidak berjalan secara maksimal.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan ISO 9001? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengimplementasikan dan mengembangkan sistem manajemen dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Menjalankan Program Efisiensi Perusahaan

Dalam pengelolaan program efisiensi dalam perusahaan, adalah penting untuk memastikan bahwa program efisiensi dapat dijalankan dengan tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tidak sedikit perusahaan gagal menjalankan program efisiensi dengan tepat. Lalu bagaimana cara perusahaan menjalankan program efisiensi itu sendiri apabila dibantu dengan konsultan?

Berikut ini adalah peranan konsultan yang dapat dilakukan untuk menjalankan program efisiensi perusahaan.

(1) Menganalisis Nilai Efisiensi

Konsultan dapat berperan untuk melakukan kalkulasi yang terkait dengan potensi-potensi efisiensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan program efisiensi. Konsultan dapat melakukan identifikasi terkait dengan kebutuhan efisiensi yang akan dijalankan oleh perusahaan.

(2) Menyusun Target Efisiensi

Dari identifikasi nilai efisiensi yang ditetapkan, konsultan menetapkan target efisiensi yang ditetapkan pada perusahaan serta unit-unit departemen yang ada dalam perusahaan. Target yang ditetapkan tersebut ditetapkan dalam bentuk nilai dan angka yang terukur.

(3) Menyusun Program Efisiensi

Konsultan menjalankan proses penyusunan yang terkait dengan program efisiensi yang ditetapkan dalam perusahaan. Menetapkan tindak lanjut serta langkah-langkah yang penting untuk memastikan efisiensi dijalankan dalam perusahaan dengan tepat.

(4) Melakukan Evaluasi Terkait dengan Program Efisiensi

Melakukan analisis terkait dengan pelaksanaan program yang dijalankan dalam perusahaan serta ketepatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam proses pelaksanaan program efisiensi.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program efisiensi? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk melaksanakan program efisiensi. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan Sistem Manajeman SDM Perusahaan yang Tepat dalam Sistem New Normal

Konsep dalam pengelolaan perusahaan terkait dengan sistem new normal adalah sangat berbeda dengan pengelolaan perusahaan dalam kondisi sebelumnya. Hal ini terjadi dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia, dimana pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang muncul dipastikan berbeda dengan pengelolaan sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa perubahan manajemen sumber daya manusia yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan pengelolaan manajemen SDM (Sumber Daya Manusia).

(1) Pengaturan Pola Kerja

Memastikan program pola kerja dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang tepat. Hal ini akan mempengaruhi komunikasi, koordinasi dan pengendalian dalam perusahaan. Perubahan ini harus terkaji dengan tepat dan efektif untuk memastikan pengelolaan manajemen SDM dalam perusahaan. Menyusun Standard Operating Procedure yang tepat untuk memastikan bahwa pola kerja terlaksana dengan tepat.

(2) Penggunaan Teknologi

Ada baiknya perusahaan memiliki sistem HR Dashboard untuk melakukan proses pemantauan atas kinerja manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dalam perusahaan. Penggunaan HR Dashboard dipastikan dapat diakses juga oleh departemen/ divisi lain untuk memantau KPI serta kinerja lainnya dalam perusahaan.

(3) Pengubahan Pola Pembelajaran

Mekanisme pembelajaran dijalankan dalam bentuk tutorial dan manual lengkap yang dapat diakses oleh personel. Pemastian atas evaluasi yang terkait dengan penetapan atas kompetensi yang masuk ke dalam aspek pembelajaran adalah hal penting.

(4) Pengendalian Kehadiran dan Kompensasi dalam Perusahaan

Perusahaan harus menjalankan program kehadiran dalam perusahaan yang efektif, bagaimana sistem kompensasi dijalankan dalam perusahaan dengan menyesuaikan pada produktifitas. Pengukuran produktifitas dijalankan sesuai dengan persyaratan dan dapat terukur secara obyektif.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan konsep New Normal? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang efektif dalam manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan dan pengelolaan yang tepat untuk meningkatkan produktifitas. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Membentuk Budaya Efisiensi Dalam Organisasi

Banyak perusahaan mengembangkan konsep efisiensi terbatas hanya dijalankan oleh manajamen atas saja, sehingga secara sistem dan program hanya terdapat dalam bentuk naratif saja dan tidak terimplementasi dengan tepat.  Mengingat tidak sedikitnya perusahaan yang gagal dalam mengimplementasikan budaya efisiensi.

Lalu bagaimana cara perusahaan dapat mengembangkan budaya efisiensi yang tepat dalam organisasi? Berikut ini adalah tahapan yang dapat perusahaan pertimbangkan dalam membentuk budaya efisiensi perusahaan.

(1) Menetapkan Target Terukur

Program efisiensi ditetapkan dalam bentuk sasaran/ target terukur. Dimana dalam penetapan target tersebut, perusahaan menetapkan suatu tindakan / langkah nyata dalam kegiatan implementasi sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan. Tentu saja tujuan yang ditetapkan tersebut adalah tujuan yang terkait dengan program efisiensi.

(2) Mendesain Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan Program Efisiensi

Bagaimana peran dan fungsi yang terkait dengan program efisiensi dijalankan dalam perusahaan? Setiap level dalam organisasi didesain untuk memahami peranan efisiensi secara efektif. Bagaimana peranan fungsi tersebut dalam menjalankan program.  Melatihan setiap fungsi untuk dapat melakukan pengukuran, evaluasi dan penilaian individu yang tepat sehingga pelaksanaan atas efisiensi dapat berjalan dengan tepat.

(3) Menjalankan Program Evaluasi Program

Melakukan proses evaluasi atas program efisiensi dijalankan dengan tepat. Memastikan penanggungjawab program dapat melakukan analisis dengan tepat dan efektif untuk memastikan bagaimana target bisa dijalankan.  Kinerja tim termasuk di dalam perhitungan dari program evaluasi yang dijalankan.

(4) Mendesain Ulang Kompetensi Organisasi

Menetapkan aspek prilaku efisiensi dalam kompetensi organisasi secara tepat.  Memuat aspek kemampuan dalam pengelolaan biaya secara inovasi di bidang pengelolaan keuangan menjadi nilai lebih dalam mendesain kompetensi dalam organisasi.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program budaya efisiensi perusahaan secara tepat? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengimplementasikan budaya efisiensi dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Mendesain Remunerasi Perusahaan dalam Masa Krisis

Dalam kondisi kritikal, perusahaan mengalami kesulitan secara finansial untuk membiayai anggaran operasional.  Untuk memecahkan permasalahan ini, ada baiknya perusahaan mendesain ulang sistem remunerasi yang dimiliki oleh perusahaan. Lalu bagaimana proses remunerasi perusahaan itu sendiri dijalankan.

Berikut ini adalah tahapan desain remunerasi yang dapat dijalankan untuk mengatasi krisis dalam perusahaan.

(1) Melakukan Kajian Struktur Organisasi

Ada baiknya perusahaan melakukan evaluasi terkait dengan desain organisasi perusahaan.  Bagaimana business process dijalankan dalam kondisi terbaru.  Memastikan adanya reformasi struktur dengan tepat dan efektif. Mengubah konsep struktural menjadi fungsional, dimana setiap jabatan yang ada mampu untuk memberikan hasil nyata yang signifikan dalam perusahaan.

(2) Perubahan Konsep Fungsi dan Tugas Jabatan

Orientasi hal yang bersifat non strategis dikurangi dalam organisasi, memaksimalkan fungsi strategis yang dijalankan setiap tugas pokok dan fungsi yang ada dalam jabatan tersebut.

(3) Restrukturitasi Remunerasi

Upah pokok tetap dijalankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan berdasarkan aturan pemerintah. Hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah pemberian tunjang yang bersifat produktif dan strategis tersebut. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan nilai produktifitas perusahaan.

Proses mendesain ulang remunerasi sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan secara tepat. Bagaimana perusahaan Anda mendesain ulang remunerasi perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk melakukan proses pendesainan ulang remunerasi tersebut. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengembangkan Program Perusahaan yang Tepat

Saat ini, hampir keseluruhan bisnis mengalami penurunan, hanya beberapa bisnis menunjukkan angka yang menggembirakan. Namun, hal ini bukan berarti bahwa perusahaan harus berhenti untuk bekerja dan berupaya lebih.

Justru ketika berada dalam kondisi seperti ini, adalah saat yang tepat bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja dengan cara menyusun program perusahaan. Namun di lain pihak perusahaan juga harus memperteimbangkan improvement yang dijalankan.  Saat ini adalah saatnya perusahaan untuk mengalokasikan 80% dari seluruh kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan perbaikan sedangkan 20% adalah untuk kegiatan operasional rutin.

Lalu apa saja yang dapat dijalankan untuk mengembangkan program perbaikan dalam perusahaan.

(1) Menyusun Program Efisiensi

Menjalankan program efisiensi secara tepat dan efektif. Memastikan bahwa kondisi yang efisien dijalankan dengan meningkatkan produktifitas dan menurunkan nilai biaya operasional dari perusahaan.

(2) Meningkatkan Nilai Strategis Kinerja

Meningkatkan target yang bersifat strategis dan perbaikan. Ciptakan tim yang dapat bekerja secara kreatif untuk dapat memastikan pencapaian perusahaan sesuai dengan target yang diharapakan perusahaan.

(3) Meningkatkan Program Pembelajaran

Saat dimana kompetisi saat ini menurun, maka ada baiknya perusahaan menjalankan pembelajaran baru. Seperti pada dunia retail, kondisi saat ini adalah saat yang tepat untuk menjalankan proses transformasi bisnis dengan optimal seperti pengembangan digitial.

(4) Menciptakan Inovasi

Menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk menciptakan inovasi. Saat ini adalah kondisi yang tepat bagi perusahaan untuk mengembangkan produk baru ataupun transformasi bisnis baru untuk dapat meningkatakan pendapatan perusahaan.

Bagaimana dengan program yang telah disusun perusahaan Anda saat ini? Ada baiknya, perusahaan mempergunakan referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan program perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengenali Strategi Efisiensi yang Tepat dalam Perusahaan

Dalam upaya untuk meningkatkan nilai kompetitif perusahaan, perusahaan menjalankan berbagai macam strategi efisiensi.  Namun tidak sedikit perusahaan yang gagal dalam mengedepankan konsep strategi efisiensi, sehingga mengakibatkan adanya penurunan produktifitas bahkan kehilangan keuntungan perusahaan.

Ada baiknya, sebelum menjalankan program efisiensi, perusahaan mengenail jenis-jenis efisiensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

(1) Strategi Peningkatan Produktifitas

Strategi ini didasarkan pada pertimbangan dengan nilai biaya yang tetap namun status nilai pengembalian meningkat. Proses peningkatan produktifitas ini sebaiknya dijalankan dengan pengenalan potensi pasar yang tepat. Sehingga tidak menyebabkan adanya overstock/ supply berlebihan.

(2) Strategi Efisiensi Biaya

Bagaimana proses dipastikan dengan menurunkan jumlah biaya proses sesuai dengan persyaratan yang telah dijalankan. Program efisiensi dijalankan sesuai dengan standar yang tepat. Hal ini justru dapat mengkibatkan penurunan dari produktifitas bahwa kerugian dari standarisasi proses yang ditetapkan oleh perusahaan.

(3) Strategi Kemitraan

Perusahaan seringkali melupakan bahwa pihak ketiga dapat berfungsi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Maksimalkan perananan dari mitra dan kurangi resiko perusahaan dengan cara mengalihkan kepada mitra usaha.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program efisiensi perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengembangkan program efisiensi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)