Dapatkah Budaya Perusahaan Diubah?

Salah satu hal yang menarik dikaji untuk melihat mengapa beberapa perusahaan dari yang sebelumnya berada pada no urut merk rendah mampu melejit untuk mencapai no urut wahid.  Hasil penelaahan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menigkatkan aspek fleksibilitas untuk mampu bersaing dalam merebut konsumen.

Dalam era milenial ini, ada beberapa catatan yang mau tidak mau dan suka ataupun tidak suka harus dijadikan bagian dari bagaimana perusahaan menjalankan perubahan di dalam organisasi.  Salah satu mekanisme penting dan signifikan yang dapat dijalankan perusahaan adalah dengan mengembangkan budaya perusahaan.

Lalu bagaimana bila budaya perusahaan itu sendiri yang akan dilakukan perubahan?

Menjadi hal yang sangat menarik bagaimana pola perubahan budaya perusahaan harus menjadi bagian penting. Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan proses perubahan budaya dalam perusahaan.

(1) Mendefinisikan Budaya Secara Tepat

Aktualnya budaya perusahan tidak hanya berupa semboyan tertulis yang setiap harinya harus diingat dan dihapalkan. Budaya sendiri menjadi dasar filosofi dalam pembentukan karakter perusahaan serta individu yang ada dalam perusahaan.

(2) Penyusunan Karakter Perusahaan

Karakter perusahaan disusun sebagai bentuk penjabaran dari nilai-nilai yang termuat pada budaya. Perumusan dalam bentuk aspek-aspek kompetensi. Identifikasi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk selang (grade) kompetensi yang kemudian harus diimplementasikan kepada karyawan,

(3) Penyusunan Kompetensi Karyawan berbasiskan Nilai Perusahaan

Menjalankan proses penetapan terkait dengan seluruh penetapan nilai perusahaan yang dijabarkan menjadi kompetensi sumber daya manusia.  Bagaimana status penjabaran dari kompetensi tersebut didefinisikan dan diaplikasikan? Penyusunan atas kamus kompetensi menjadi bagian penting dalam memastikan keselaran antasa kompetensi dengan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan.

(4) Melakukan Proses Transformasi SDM

Penekanan atas transformasi dijalankan dengan menyeimbangkan antara sistem dan leadership.  Perkuatan harus dijalankan searah untuk memastikan aspek maksimal terkait dengan bagaimana sistem secara konsisten dijalankan. Memastikan secara terus-menerus bagaimana transformasi dijalankan adalah nilai penting untuk mengelola perusahaan dalam melakukan proses perubahan transformasi SDM.

(5) Membudayakan Merk Perusahaan Pada Karyawan

Tidak sedikit perusahaan memberikan catatan penting bagaimana merk perusahaan dapat terikat kepada diri karyawan.  Memastikan pentingnya penetapan kode etik serta manajemen kepegawaian yang tepat dapat memberikan nilai penting bagaimana proses knowledge dijalankan secara tepat dan terus menerus sehingga dapat “memaksa” karyawan menjadi satu merk.

Bagaimana perusahaan Anda melakukan perubahan budaya perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan pengelolaan budaya perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Melakukan Program Upgrade Manajemen Perusahaan

Kapan perusahaan harus menjalankan program peningkatan atas kualitas dari manajemen perusahaan? Memastikan bahwa perusahaan dapat menjalankan program perbaikan dan peningkatan tidak didasarkan pada kondisi penjualan saja. Hal yang terpenting bagi perusahaan ketika menjalankan program up grade adalah menyusun kerangka panjang perusahaan.

Bagaimana perusahaan meliihat jangka panjang dari pengelolaan bisnis yang dijalankan. Terkadang meskipun harus memikirkan kerangka jangka panjang, perusahaan harus dapat mempertimbangkan perubahan yang bersifat jangka pendek. Kemampuan untuk mengadaptasi perubahan-perubahan termasuk di dalamnya adalah perubahan kecil adalah hal penting dan signifikan yang menjadi bagian penting untuk dijadikan bagian dari pengelolaan bisnis yang efektif.

Peningkatan dari manajemen perusahaan itu sendiri dapat diaplikasikan dalam program berikut ini:

(1) Transformasi Bisnis

Menjalankan program pengembangan manajemen sangat diperlukan saat ini, mengingat kemampuan perusahaan untuk mengantisipasi segala tantangan adalah menjadi hal penting yang perlu untuk secara terus menerus memecahkan masalah yang ditemui. Bagaimana perusahaan mampu untuk menjadi tertantang dalam menyelesaikan seluruh permasalah yang dijalankan.

(2) Peningkatan Atas Kriteria Target

Kriteria ataupun target menjadi bagian penting untuk meningkatkan kualifikasi manajemen untuk dapat mengoptimalkan pekerjaan yang dijalankan dalam perusahaan. Penetapan atas kriteria prestasi menjadi bagian penting bagi perusahaan untuk mendapatkan suatu budaya terukur dengan progress yang cepat sesuai target.

(3) Percepatan Bisnis

Peningkatan manajemen dijalankan untuk memastikan bahwa percepatan bisnis dapat secara terus menerus dijalankan. Bagaimana prinsip manajemen dapat secara optimal terus menerus berkembang dan mampu untuk mengakselerasi kebutuhan pasar.

Pola up grade manajemen dapat dijalankan dalam bentuk strategi yang tepat dan efektif dalam pengelolaan bisnis. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat meningkatkan performa kinerja perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Rasio Efisiensi Manufacturing

Dalam dunia manufacturing, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai atas rasio efisiensi yang dimiliki oleh bidang usaha Manufacturing. Menjadi suatu tantangan tersendiri bagi industri manufacturing untuk dapat meningkatkan nilai efisiensi dari perusahaan. Lalu bagaimana program efisiensi dijalankan dalam industri manufacturing?

Pola Pertama, Menjalankan Proses yang Efisien

Dalam program penyusunan suatu proses efisien, perusahaan dapat mengadopsi konsep lean management seperti yang dijelaskan dalam penerapan implementasi Six Sigma. Adapun model proses dengan kapasitas yang terbatas dan cenderung tetap adalah nilai terukur sebagai proses “normal”. Kemudian dipastikan proses sebelum dan setelahnya dapat terukur sebagai proses yang terkendali dalam batasan normal tersebut untuk kemudian dapat menjadi standar operasional baku.

Pola Kedua, Menghitung Produktifitas SDM

Ada baiknya perusahaan mulai melakukan pendekatan analisis jabatan dan beban kerja yang akurat.  Melakukan proses pengukuran atas besaran nilai output dan kompetensi sumber daya manusia menjadi nilai yang penting dan signifikan untuk dapat dikelola.

Pola Ketiga, Mengurangi Kesalahan Operasional

Ada baiknya perusahaan mulai menjalanakan budaya mutu dan pola kerja yang strategis dan efisien. Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa kesalahan operasional tersebut dapat diminimalkan dengan menjalankan sistem manajemen operasional yang tepat. Perhitungan seperti Masaa Balanced System yang digabungkan dengan konsep strategi seperti ISO 9001 dapat dipakai sebagai bentuk alat penunjang atas pelaksanaan sistem manajemen operasional perusahaan.

Memastikan kembali bahwa perusahaan dapat mengembangkan dan  menyusun suatu sistem yang tepat adalah salah satu bentuk strategis efisiensi yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan sistem manajemen operasional adalah bentuk penting yang terkait dalam proses pengendalian operasional perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Standard Operating Procedure dan KPI

Banyak perusahaan gagal dalam melaksanakan proses implementasi Standard Operating Procedure.  Mengapa perusahaan tersebut gagal menjadi perusahaan dalam mengaplikasikan sistem?  Kesalahan terbesar adalah kurangnya evaluasi terhadap penerapan Standard Operating Procedure yang dimaksud.  Dimana perusahaan tidak melakukan analisis mengenai kesesuaian Standard Operating Procedure tersebut dijalankan dengan performa bisnis.  Sehingga manajemen perusahaan memiliki dua jenis sistem, yang satu adalah sistem pemanis yaitu indahnya kata-kata yang tersusun dalam Standard Operating Procedure dan yang lain adalah suatu pola manajemen yang mengejar target bisnis.

Akan menjadi waktu yang sangat tepat bagi perusahaan dalam menjalankan sinergi yang kuat antara Standard Operating Procedure dengan aplikasi Sistem Manajemen Performa.  Berikut adalah langkah-langkah yang tepat untuk diterapkan.

1.  Melakukan proses penetapan indikator prestasi dari individu karyawan

Proses penetapan indikator prestasi harus diselaraskan dengan uraian pekerjaan dan Standard Operating Procedure yang ada.  Lakukan proses pemastian bahwa output kinerja dan pengukuran nilai serta analisis dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan.

2.  Tentukan mekanisme evaluasinya

Pastikan pengukuran kinerja terukur dalam bentuk dokumentasi yang secara sistematis dapat diaudit sehingga tidak menyebabkan adanya penyimpangan dalam proses analisis dan pengukuran dari kinerja yang ada.  Hal yang pasti mekanisme ini harus dapat mempertahankan adanya suatu unsur obyektifitas yang kuat sehingga tidak menyebabkan hilangnya motivasi pada diri karyawan ataupun individu yang ada dalam perusahaan.

3.  Tetapkan Sistem Punishment dan Reward yang sesuai

Hal ini memberikan nilai yang sangat penting dalam proses implementasi sistem manajemen performa, tujuannya agar konsistensi kebijakan dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Sebaiknya sistem manajemen unjuk kerja dalam bentuk KPI sudah harus langsung disusun berbarengan dengan proses penyusunan Standard Operating Procedure itu sendiri.  Lakukan proses aplikasi dan pengembangan yang tepat untuk perusahaan Anda, untuk meningkatkan kompetensi individu dalam perusahaan tidak ada salahnya untuk mengikuti pelatihan oleh provider pelatihan yang kompeten. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)