Bagaimana Sistem Mencegah Fraud di Dalam Perusahaan

Kasus Fraud di dalam perusahaan seringkali muncul disebabkan adanya sistem yang tidak memadai untuk mengakomodasi pengendalian Fraud yang dimaksud. Banyak perusahaan yang mengalami kesulitan untuk dapat melakukan pengendalian dan pencegahan terhadap potensi Fraud yang muncul di dalam perusahaan. Kesalahan dalam menetapkan dan mengidentifikasi Fraud di dalam perusahaan justru dapat menyebabkan adanya kecurigaan dan manajemen konflik dalam perusahaan.

Membiarkan Fraud untuk terus muncul dan tanpa adanya sistem yang tepat dapat menimbulkan adanya pembiaran yang merusak perusahaan. Kerusakan ini dapat menyebabkan adanya penurunan integritas dan komitmen kepatuhan dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang terlambat dalam melakukan proses penanganan Fraud di dalam organisasinya, dimana hal tersebut berdampak kepada penurunan nilai proses perusahaan.

Membentuk sistem pencegahan fraud dapat dijalankan melalui tahapan sebagai berikut.

(1) Mendesain Proses Verifikasi dan Pemeriksaan Terhadap Proses di Dalam Perusahaan

Menjalankan proses verifikasi dengan efektif untuk memstikan bahwa setiap tahapan proses mendapatkan pemeriksaan secara terstruktur. Proses yang merupakan akses dimana fraud dapat muncul dilakukan proses verifikasi yang lebih ketat. Khususnya bagaimana pemeriksaan dilakukan secara lebih optimal atas setiap tahapan proses. Desain verifikasi harus dipastikan akurat dan terdapat kriteria yang objektif terkait setiap resiko penyimpangan yang ada.

(2) Merumuskan Model Authoritas yang Terstruktur

Penetapan struktur authorisasi perlu diidentifikasi secara tepat ketika melakukan proses penyusunan struktur organisasi yang tepat dan efekif untuk mengakomodasi potensi fraud. Dimana pembatasan kewenangan memberikan aspek kepatuhan atas suatu sistem secara hierarkis. Serta menetapkan adanya pembatasan yang berhubungan dengan kewenangan yang ditetapkan dalam suatu proses yang berpotensi mengakomodasi biaya yang tinggi.

(3) Mengembangkan Sistem Komunikasi dalam Perusahaan

Pengaturan akses komunikasi baik secara internal dan ekternal dalam perusahaan merupakan salah satu kunci penting untuk pencegahan dari suatu mekanisme fraud. Transparansi dalam organisasi baik terkait dengan kebijakan maupun issue yang muncul dalam perusahaan harus diakomodasi oleh organisasi melalui sistem yang obyektif. Tujuan utama dari pengelolaan sistem komunikasi ini adalam membetuk akses untuk dapat melakukan pendeteksian atas suatu potensi fraud secara cepat dan efektif.

(4) Mengembangkan Compliance Audit

Mekanisme internal audit di dalam perusahaan dapat dilakukan perubahan, dari yang sebelumnya adalah dalam bentuk internal audit untuk mengidentifikasi conformance namun juga untuk mengidentifikasi compliance. Status compliance menjadi sangat penting untuk penangkal upaya fraud yang mungkin terbentuk.

(5) Menyusun Budaya Integritas dalam Perusahaan

Penetapan atas budaya integritas menjadi hal yang penting di dalam perusahaan. Mengingat bahwa dalam budaya yang dimaksud terdapat nilai-nilai yang menjadi fungsi penjaga organisasi dalam pencegahan fraud. Menyusun etika dalam bisnis dan organisasi menjadi hal penting untuk memastikan bahwa pencegahan sistem fraud bisa dijalankan secara efektif.

Bagaimana perusahaan menjalankan sistem penetapan anti fraud yang tepat dalam organisasi? Penetapan referensi eksternal yang tepat dapat menjadi nilai tambah perusahaan dalam menyusun sistem anti fraud. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)