Mengubah Sistem Remunerasi yang Produktif

Dalam konsep dasar dari sistem kompensasi dan benefit, aplikasi remunerasi dijalankan selain terkait dengan proses pembayaran upah juga dijalankan untuk dapat memastikan adanya peningkatan motivasi dari karyawan dalam memberikan kontribusi ke perusahaan. Upah yang terlalu menekan dapat menunjukkan bahwa apresiasi perusahaan atas individu karyawan di dalam perusahaan tidak berjalan dengan baik. Tidak sedikit perusahaan yang menyadari bahwa sistem remunerasi yang tepat dapat meningkatkan produktifitas dari individu karyawan.

Lalu bagaimana perusahaan menetapkan sistem remunerasi yang dapat berjalan produktif dan dapat meningkatkan motivasi dari individu karyawan secara tepat. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perusahaan dapat jalankan dalam pengembangan sistem remunerasi yang dimaksud.

(1) Mengidentifikasi Aspek Prestasi Karyawan

Melihat pada kebutuhan produktifitas, perusahaan sangat perlu untuk menetapkan kriteria-kriteria keberhasilan/ prestasi dari karyawan yang dapat diapresiasi dalam bentuk remunerasi. Terdapat dua alternatif pilihan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yang pertama adalah dengan mengembangkan sistem insentif/ komisi berdasarkan pada prestasi tersebut dan kedua adalah dengan memberikan sistem point yang kemudian diakselerasikan dengan jenjang karir karyawan. Kedua alternatif tersebut dapat dipergunakan secara bersamaan atau dapat dipergunakan secara terpisah.

(2) Menetapkan Variabel Tunjangan

Banyak perusahaan yang cenderung memberikan kompensasi dalam bentuk upah secara utuh tanpa tunjangan. Hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun dalam penerapan aspek produktifitas akan menyulitkan karena setiap jabatan dan unit kerja yang ada dalam perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda. Penetapan tunjangan itu sendiri dapat dijalankan terkait dengan aspek prestasi atau output kerja dan juga dapat terkait dengan potensi atas individu yang dimaksud. Potensi produktifitas dapat diukur melalui keahlian khusus yang dipergunakan perusahaan sebagai penunjang produktifitas.

(3) Menghindari Fixed Salary

Dalam sistem kompensasi konvensional, penggunaan fixed salary dapat dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang nyaman dalam zona bisnisnya. Namun untuk perusahaan yang berada dalam zona kompetitif, penetapan fixed salary dapat beresiko atas bisnis. Ada baikna fixed salary dipergunakan untuk posisi jabatan yang bersifat administratif, itu pun juga sebaiknya dihindari. Karyawan dalam perusahaan harus dipastikan memiliki awareness yang kuat bahwa prestasi dan produktifitas adalah nilai penting untuk dicapai. Beberapa perusahaan yang sangat berorientasi kepada produktifitas tidak jarang memberikan apresiasi prestasi melebihi gaji pokok sampai dengan dua kali lipat.

Hal yang pasti untuk dipertimbangkan oleh perusahaan adalah bagaimana sistem yang dijalankan dalam perusahaan tidak melanggar persyaratan compliance dari peraturan pemerintah dan memastikan tingkat kesejahteraan karyawan terpenuhi. Penting untuk dapat memastikan bahwa karyawan tidak merasa terancam dan justru termotivasi dengan sistem remunerasi yang tepat. Ada baiknya perusahaan mencari referensi eksternal yang tepat untuk dapat mendesain sistem remunerasi yang dijalankan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Penyusunan Program Cost Reduction

Apakah perusahaan Anda saat ini sedang berusaha untuk menjalankan perbaikan atas program cost reduction? Dalam melakukan proses penyusunan sistem cost reduction, perusahaan dapat menjalankan sistem cost reduction dengan menggunakan konsultan sebagai alternatif dalam program penyusunan sistem yang dijalankan dalam perusahaan. Lalu bagaimana konsultan mendesain tahapan dalam menjalankan analisis cost reduction dalam perusahaan.

Tahap Pertama: Proses Pendahuluan

Ada baiknya dalam melakukan proses pembuatan program cost reduction, perusahaan melakukan proses pencarian data awal untuk mengevaluasi jenis program yang akan disusun. Proses pendahuluan ini melalui kegiatan job analysis (analisis pekerjaan) serta proses evaluasi atas sistem pekerjaan. Dari hasil proses pencarian data pendahuluan tersebut kemudian perusahaan menetapkan strategi yang dapat ditetapkan oleh perusahaan untuk dapat menurunkan biaya.

Tahap Kedua: Proses Desain Program

Dalam melakukan proses desain atas program, adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk melakukan analisis resiko yang muncul terkait dengan program cost reduction yang disusun. Prediksi atas nilai manfaat yang ditetapkan terkait dengan desain program adalah penting untuk dievaluasi.

Tahap Ketiga: Proses Evaluasi Program

Perusahaan harus memastikan program yang disusun terevaluasi secara tepat dan efektif. Dimana perusahaan memastikan bahwa program benar-benar menjalankan proses perbaikan atas pengurangan biaya, termasuk yang penting adalah program cost saving (penghematan biaya).

Bagaimana dengan proses pengelolaan cost reduction dijalankan di perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam perbaikan serta pengembangan manajemen perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)